BandungKita.id, CIMAHI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan penanggulangan terhadap bencana longsor di kebun milik Asep (55) di Kampung Ciuyah RT 06/RW 12 Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Longsoran tanah juga mengakibatkan terputusnya aliran Sungai Cimahi.
Dimensi longsoran tanah yaitu ketinggian sekitar 5 meter persegi dan lebar 20 meter persegi. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsoran tanah susulan, pihak Pemkot Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) dibantu warga sekitar membuat tembok penahan tanah (TPT) yang terbuat dari karung berisi material tanah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Asep Bahtiar mengatakan, longsor tersebut terjadi akibat kontur tanah yang labil.
“Longsornya terjadi di area kebun milik warga, dan juga menutupi saluran sungai. Jadi sungainya meluap, makanya airnya turun ke area kebun warga,” katanya.
BACA JUGA :
Longsor Terjang Sumedang: 13 Korban Meninggal, 25 Luka-luka, dan 27 Hilang
Atalia Kamil Kirim Psikolog dan Beasiswa Bagi Anak Korban Longsor Sumedang
Menurut Asep, longsoran tanah tersebut tidak sampai mengancam pemukiman warga karena jaraknya cukup jauh.
“Kalau jarak ke pemukiman cukup jauh sehingga dari faktor keamanan masyarakat cukup aman. Insya Allah tidak akan mengganggu aktivitas warga atupun keselamatan warga,” katanya.
Meski begitu, kata Asep, pihaknya dan DPKP sudah berkoordinasi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi longsor. “Jangan sampai longsoran ini terus ke bawah, karena kalau ke bawah ini ujungnya ke jurang sebenarnya, hanya saja mengikis yang atasnya,” terang Asep.
Pihaknua memberikan bantuan sebanyak 450 karung ukuran 50 kilogram untuk pembuatan TPT sementara. “Kita terus koordinasi dengan wilayah. Kita upayakan agar tidak terjadi longsor susulan dengan membuat TPT sementara dengan karung, kedepannya mungkin akan diperkuat dengan pembuatan bronjong,” katanya. (*).
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
Sumber : Humas Pemkot Cimahi
Comment