Viral! Brahma Kumbara Sebut Miras Sumber Kejahatan, Netizen: “Semoga Pak Jokowi Nonton”

BandungKita.id, VIRAL – Keputusan Presiden Jokowi yang meneken Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang menjadi landasan soal investasi miras menuai kontroversi di masyarakat.

Ada yang mendukung tapi banyak juga yang melayangkan penolakan karena kemudharatannya dinilai jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai manfaat yang diterima. Pasalnya bagi sebagian besar masyarakat, aturan tersebut berpotensi memicu kerusakan.

Seperti diketahui Perpres yang merupakan turunan dari UU Cipta Kerja tersebut mengatur bab pembukaan keran investasi miras. Di mana investasi tersebut diperbolehkan di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, Bali serta Sulawesi Utara.

Di tengah pro-kontra yang menyedot perhatian publik tersebut, muncul video berdurasi sekitar 3 menit 25 detik dari sinetron Brahma Kumbara. Di sana Prabu Brahma Kumbara menyoroti maraknya pembunuhan dilakukan oleh para pemabuk di kerajaan Madangkara.

BACA JUGA :

Presiden Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras, Berikut Alasannya

Duhh.. Pesta Miras Oplosan di KBB Tewaskan 2 Orang Pemuda

Dalam adegan film yang diunggah itu, Prabu Brahma Kumbara tengah berdiskusi dengan para bawahannya mengenai efek buruk peredaran miras yang masif di kerajaannya pada zaman tersebut. Selain merusak mental, peredaran miras yang meluas memicu meningkatnya tindak kejahatan.

“Ini kesekian kalinya pembunuhan dilakukan oleh para pemabuk. Saya ingin kalian melaporkan secara jujur dan lengkap,” kata Prabu Brahma Kumbara kepada para bawahannya.

Satu persatu anak buahnya angkat bicara mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Wilayah mereka diresahkan oleh para pelaku pembunuhan yang dilakukan karena dipengaruhi minuman keras. Lalu mereka mencoba mencari penyebab kenapa tiba-tiba banyak sekali pemuda yang mabuk-mabukan.

Salah satu bawahan Prabu Brahma Kumbara, Mantili, mengusulkan agar langsung membasmi para penjual minuman keras yang sudah meresahkan masyarakat di kerajaan. Namun Gusti Prabu menolak opsi tersebut.

Tonton Juga:

Source: Youtobe BandungKita ID

“Kita tidak bisa bertindak tanpa berlandaskan undang undang Mantili. Meskipun hukum Malima jelas bisa dipakai untuk menahan para pemabuk. Yang perlu kita pikirkan adalah peraturan untuk pembuat dan penjualnya,” kata Prabu Brahma Kumbara.

Ada juga yang menyatakan bahwa kerajaan sudah mematok pajak yang sangat tinggi kepada para penjual minuman keras. Dari pajak yang besar itu, dihasilkan penerimaan yang cukup besar sehingga banyak membantu perekonomian kerajaan.

Prabu Brahma Kumbara tegas menyatakan bahwa pendapatan yang diterima tersebut tidak sebanding apabila dibandingkan dengan kerusakan yang terjadi di masyarakat akibat maraknya peredaran tuak dan minuman keras.

“Ada satu hal yang lebih penting dari sekedar pemasukan negara Paman Rangka. Yaitu rusaknya perilaku anak anak muda Madangkara. Apakah pemasukan hasil pajak itu mampu mengobati kerusakan yang sudah terlanjur terjadi,” tegas Prabu Brahma Kumbara.

BACA JUGA :

Pemabuk Memukuli Polisi dan Aparat Desa di Bandung, 8 Orang Berhasil Diamankan

Suami Minta Cerai Saat Mabuk Bareng, Istri Tewas Dicekik

Sontak video berdurasi kurang lebih 3 menit itu panen komentar yang beragam dari netizen, mereka menyebut cuplikan Brahma Kumbara itu erat kaitannya dengan kondisi Indonesia saat ini.

“Semoga Pak @jokowi nonton film ini hehe,” tulis @kurniawanzulham

“Prabu Brahma Kumbara menolak miras di Kerajaan Madangkara, Sendiko dawuh Prabu,” tulis @gusmiftah

“Awas aktornya bisa kena pasal UU ITE karena mengkritik presiden,” tulis @vitonsulistyo

“Negara kita sudah mabuk hutang, sekarang pengen mabuk miras,” tulis @irvanfauzi. (Azmy Yanuar Muttaqien)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment