BandungKita.id, KBB – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini memprihatinkan.
Pasalnya, kini daya tampung TPA Sarimukti telah melebihi kapasitasnya atau overload.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi dengan Komisi III DPRD KBB dan mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait realisasi bantuan melalui proyek strategis nasional.
Menurutnya, proyek strategis nasional tersebut akan dilakukan pada tahun 2023, yakni pengolahan sampah menjadi energi.
“Entah menjadi energi listrik, etanol atau yang lainnya, namun kita harus menyetorkan 75 ton sampah per harinya. Dan kita tahu sampah dari KBB lebih dari itu,” katanya kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Dengan demikian, lanjut Hengki, hal itu akan berdampak pada membengkaknya operasional. Oleh karenanya, pihaknya akan menyiapkan 25 unit truk baru.
“Kemarin hitung-hitungan dinas, untuk proyek Legoknangka ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp29 miliar. Nah ini sangat memberatkan kita, tapi kita ingin mendukung proyek strategis nasional dengan mengajukan bantuan,” ujarnya.
Hengki menilai, dengan adanya proyek strategis nasional ini, maka tempat pembuangan sampah akan dialihkan ke Legoknangka.
Baca Juga:
PTM di KBB Mulai Pekan Depan, Hengki Bakal Turunkan Satgas Milenial
Innalillahi, Wagub Uu Positif Covid-19
Namun, lanjut dia, yang menjadi masalah sisa sampahnya ini mau dikemanakan dan siapa yang akan menampung.
“Nah, kami menganggarkan di 2022 itu sebesar Rp22 miliar untuk pembelian lahan di sekitar Sarimukti juga,” ujarnya.
Meski hanya menyetorkan 75 ton sampah per hari, namun potensi sampah di KBB per hari bisa mencapai 600 ton.
“Belum dari Kota Bandung atau Bandung Raya dan kita juga masih perlu mengelola sampah sendiri,” ucapnya.
Rencananya, lanjut dia, Pemprov Jabar akan menutup TPAS Sarimukti pada 2023 mendatang. Namun, pihaknya juga akan tetap mengelola sisa sampah di TPAS Sarimukti
“Sisanya akan tetap kita kelola,” ujarnya.
Hengki mengaku, pihaknya saat ini tengah fokus mengatasi masalah sampah di Lembang. Menurutnya, hal itu untuk membuat kawasan wisata lebih indah.
“Karena itu saya ingin ada beberapa OPD yang bisa diajak diskusi, mulai dari Disparbud, Perkim, PUTR, DLH dan DMPD,” ujarnya.
Hengki menambahkan, ke depan pihaknya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha untuk sama-sama jujur terkait dengan kewajiban membayar pajak.
“Supaya kita bisa menambah sarana dan prasarana, serta SDM agar wilayah Lembang ini bersih dan menjadi tujuan dari para wisatawan,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id) ***
Editor: Agus SN
Comment