BandungKita.id, NGAMPRAH – Rehabilitasi 6 ribu rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Bandung Barat ditargetkan selesai tahun 2019. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) KBB, Adang Rachmat Safaat saat ditemui di Parongpong, Selasa (19/2/2019).
“Total rumah yang akan dibenahi sekitar 24 ribu rumah. Insya Allah tahun ini bisa tercapai 6 ribu rumah,” Kata Adang.
Dia menargetkan, 24 ribu rumah bisa selesai dalam waktu lima tahun seiring masa jabatan Bupati Kabupaten Bandung Barat, Aa Umbara.
Dari data yang dihimpun, kata Adang, sebelumnya sudah 120 rumah telah dibenahi. Terhitung sejak bulan Oktober 2018 sampai saat ini.
“Ada 120 unit rumah yang udah dibenahi dari mulai Oktober (2018) kemarin,” ujarnya.
BACA JUGA :
24 Ribu Rumah di Bandung Barat Tak Layak Huni: Ini Kata Aa Umbara
Pemkot Cimahi Siap Benahi Ribuan Rumah Tidak Layak Huni, Segini Anggaran yang Digelontorkan
Sementara sumber dana yang dialokasikan, kata Adang, tidak hanya bersumber dari CSR, ada pula dari APBD dan APBN yang turut mengucurkan bantuan anggaran.
“APBD Rp 2,5 miliar dan APBN Rp60 miliar, sementara APBD dari provinsi belum, tapi biasanya ada” jelas Adang.
Adang menyebutkan dana Rp 2,5 miliar yang digelontorkan Pemda tahun ini diperuntukan untuk merehabilitasi 200 rumah saja. Untuk itu pihaknya berharap penyaluran dana dari CSR bisa segera menyelesaikan 24 ribu rumah tersebut.
“Per rumah dianggarkan minimal Rp 25 juta,” jelasnya.
Sementara ini, lanjut Adang, kurang lebih sebanyak 20 perusahaan yang sudah membantu. Dengan nominal bantuan yang berbeda-beda.
“Perusahaan ada yang memberikan 1 rumah 2 rumah ada yang 10 ada yang 20 tergantung perusahaannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, perusahaan yang siap membantu program Rutilahu melalui CSRnya, akan mendapat keuntungan berupa pelayanan yang mudah dari pemerintah daerah.
“Keuntungan untuk perusahaan, ada intensif dari Bupati. Misalnya yang tadinya izin ke Bupati itu bayar, jadi gratis perizinan dan pelayanan cepat,” pungkasnya.***(Bagus Fallensky/BandungKita)\
Editor: Dian Aisyah
Comment