Proyek Cable Car Mangkrak, Ini Penyebabnya Kata Bupati KBB

KBB, Terbaru776 Views

BandungKita.id, LEMBANG – Proyek pembangunan cable car di Lembang, masih jalan di tempat. Mangkraknya proyek tersebut akibat izin perusahaan wisata yang dilintasi rute cable car belum kunjung keluar.

Rute yang dilewati, menghubungkan Desa Gudang Kahuripan dan Desa Lembang. Demikian disampaikan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna saat ditemui usai peresmian Pasar Panorama Lembang, Selasa, (19/3/2019).

“Yang jadi kendalanya sebenarnya, izin dari pemilik lahan PT Bintang Mentari Perkasa yang sampai hari ini belum kita (Pemda) mendapatkan izin,” sebut Aa Umbara.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS (Bagian-1): Aliran Hibah dan Bansos KBB, Libido Politik Penguasa Serta Kepentingan Dua Anak Emas

Aa mengatakan, semua perangkat sudah siap. Hanya izin saja yang menjadi kendala. Jika izin sudah dikantongi, proyek akan segera berjalan.

“Kalau itu sudah mendapatkan izin, ya kita bangun. Karena investornya sudah ada,” kata Aa.

Aa berharap, adanya cable car bisa menambah pengunjung pasar Panorama dan beberapa tempat wisata di Lembang. Karena, rute yang dilalui menyambungkan Farmhouse, Floating Market dan Pasar Panorama Lembang.

Baca juga: Peringati Hari Konsumen Nasional, Bupati KBB Aa Umbara Imbau Masyarakat Belanja di Pasar Tradisional

“Di sini (Pasar Panorama) rencananya ada terminal. Nanti wisatawan yang datang ke Farm House, Floating Market, bisa juga ke pasar. Yang datang ke pasar juga bisa saja ke sana. Dan kalau sudah terinteregasi seperti itu, keramaian pasar lembang akan bertambah,” paparnya.

Selain itu, Menurut Aa, adanya cable car bisa mengurai kemacetan di wilayah Lembang meskipun pengunjung wisata akan bertambah. “Ini salah satunya. Cable Car itu untuk mengurangi kemacetan,” kata Aa.

Proyek cable car, kata Aa, seharusnya bisa berjalan di tahun 2019. Namun karena adanya kendala di wilayah perizinan, proyek tersebut menjadi jalan di tempat. Meskipun begitu, dia berharap proyek tersebut akan tetap diusahakan berjalan.

“Mudah mudahan saja dalam satu atau dua tahun ini bisa selesai,” harapnya. (Bagus Falensky/BandungKita)

Editor: Dian Aisyah

Comment