Woow! Muhammad Zohri Jadi Manusia Tercepat di Asia Tenggara, Pecahkan Rekor yang Bertahan 9 Tahun

BandungKita.id, OLAHRAGA – Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berhasil mencatatkan namanya sebagai orang tercepat di Asia Tenggara. Ia memecahkan rekor lari 100 meter milik seniornya, Suryo Agung, yang selama ini dikenal sebagai manusia tercepat se-Asia Tenggara sejak 2009.

Zohri memecahkan rekor Suryo Agung pada Kejuaraan Atletik Asia 2019 yang diselenggarakan di Doha, Qatar, pada 21-24 April. Ia berhasil mencatatkan waktu 10,15 detik di semifinal dan kemudian dipertajam menjadi 10,13 detik di final saat merebut medali perak dalam ajang yang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar.

Meski demikian, Zohri hanya menjadi runner-up pada perlombaan tersebut. Ia kalah dari pelari asal Jepang, Yoshihide Kiryu, yang menorehkan catatan 10,12 detik.

“Alhamdulillah bisa memecahkan rekor nasional,” ujar pelatih Zohri, Eni Nuraeni, seperti dikutip dari kompascom.

Sebelumnya rekor Suryo Agung sempat bertahan lebih dari 9 tahun hingga akhirnya rekor itu dilampaui Muhammad Zohri.

BACA JUGA :

Keren! Sprinter Muda Indonesia Muhammad Zohri Juara di Malaysia Open 2019

 

Pasca Sembuh Amputasi, Aditya Ingin Tetap Geluti Dunia Olahraga

 

“Memang sejak awal sudah menjadi harapan Zohri untuk memecahkan rekornas Suryo Agung,” ujar pelatih Zohri, Eni Nuraeni.

Nama Zohri mencuat ketika kali pertama ia membuat kejutan keluar sebagai peraih medali emas pada lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Junior di Tampere, Finlandia.

Lalu Zohri sebenarnya bertekad memecahkan rekor Suryo Agung tersebut saat ia berlaga di nomor lari 100 meter Asian Games 2018. Namun, ambisinya belum terwujud kala itu. Ia hanya mencatatkan waktu 10,20 detik pada partai final dan berada di urutan ketujuh.

Lalu Zohri tak lantas menyerah. Sampai tiba ia berhasil memperbaiki catatan waktunya di Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Stadion Internasional Khalifa.

BACA JUGA :

Ini 4 Tips Agar Kita Tidak Cepat Lelah Saat Berolahraga

 

Kemajuannya pun terbilang drastis. Di semifinal, Lalu Zohri menorehkan 10,15 detik. Lajunya lebih cepat di fase final yakni 10,13 detik. Namun, ia harus puas meraih medali perak karena kalah dari pelari Jepang, Yoshihide Kiryu, yang membukukan catatan waktu 10,10 detik.

Padahal, Lalu Zohri sempat berada paling depan. Ia disalip Kiryu sekitar lima meter sebelum sampai garis finis.

Lalu Zohri menjadi sprinter Indonesia kedua peraih medali perak di Kejuaraan Atletik Asia setelah Yudhi Purnomo 34 tahun silam.

Ia kemudian mengungkapkan faktor dirinya disalip Kiryu jelang garis finis.

“Iya saya sempat hilang konsentrasi, memikirkan saingan-saingan saya,” ujar Lalu Zohri dikutip dari rilis PB PASI.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment