BandungKita.id, LEMBANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika menyatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) Lembang harus menjadi model percontohan sekolah pertanian di Indonesia. Terlebih, mengingat Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi besar di bidang pertanian.
Hal tersebut disampaikan Kadisdik saat menghadiri acara “Hari Tani 2019” dan Launching Gloriosis Cafe di SMK PPN Lembang, Kamis (24/10/2019). Menurut Kadisdik, siswa harus bangga menjadi bagian dari sekolah pertanian ini.
“Apalagi melihat peluang yang ada, generasi muda harus mampu menjadi wirausaha di bidang pertanian. Kita wajib menghilangkan stigma buruk terhadap profesi sebagai petani,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, SMK PPN Lembang mempunyai tugas besar melahirkan lulusan kreatif sehingga bisa mengolah pertanian dengan benar. Sehingga, tidak ada alasan berkurangnya tanah atau lahan karena pembangunan. Bahkan, kalaupun ada kendala tersebut, siswa bisa memanfaatkan perkembangan teknologi di era 4.0 ini.
BACA JUGA:
“Sangat disayangkan jika potensi besar di bidang pertanian tidak dikembangkan. Berdasarkan penelitian, selama 20 tahun terakhir jumlah petani menurun dengan berbagai penyebab. Salah satunya, keuntungan yang diraih petani sangat jauh dari untung,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMK PPN Lembang, Wiwi Siti Zawiyah menegaskan akan terus membangun kesadaran para siswa bahwa mereka merupakan calon petani. Bukan petani biasa, melainkan pengusaha tani yang harus menjadi garda terdepan ketahanan pangan di Indonesia.
“Walaupun berpakaian putih abu-abu layaknya siswa di sekolah umum, namun peserta didik SMK PPN Lembang berbeda. Mereka harus menekankan bahwa kecukupan dan ketahanan pangan Indonesia ada di mereka,” tambahnya.
Tak hanya itu, lanjut Wiwi, untuk meningkatkan kualitas setiap siswa, SMK PPN juga menerapkan teaching factory dan link and match dengan berbagai industri pertanian dan mengimplementasikan kegiatan wirausaha pertanian melalui Cafe Gloriosis yang dikelola siswa.
“Kafe tersebut diresmikan hari ini. Berbagai hasil produksi siswa berupa makanan, sayuran, dan buah diperjualbelikan di kafe,” ucapnya. (Dian Aisyah/BandungKita)
Sumber: Disdik Jabar
Comment