Ini Cara Kerja Sensor Seismograph Pasirjambu, Alat Pendeteksi Gempa Pertama di Indonesia

BandungKita.id, PASIRJAMBU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang sensor broadband seismograf di Kantor Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Alat pendeteksi gempa dan prediksi terjadinya tsunami itu merupakan yang dipasang pertama kalinya di Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, cara kerja sensor tersebut yaitu merekam getaran-getaran yang termasuk identifikasi getaran akibat gempa bumi. Untuk getaran gempa bumi sendiri, grafiknya memiliki pola khusus.

 

BACA JUGA :

Pertama di Indonesia, BMKG Pasang Sensor Seismograph di Pasir Jambu Kabupaten Bandung

 

 

“Sinyal-sinyal atau getaran ini direkam lalu dikirim ke pusat untuk untuk diterima oleh artificial intelligence (otak tiruan) yang mampu menghitung magnitudo gempa,” kata Dwikorita didampingi Wakil Ketua Komisi 5 DPR RI, Nurhayati; Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan; dan Direktur Utama PT LEN, Zakky Gamal Yasin, kepada wartawan seusai meresmikan shelter sensor seismograph di Kantor Kecamatan Pasirjambu, Jumat (25/10/2019).

Setelah itu, lanjut dia, posisi pusat gempa bumi dan kedalaman gempa bumi mampu dideteksi. Kemudian, dengan komputer modeling secara otomatis akan mampu memodelkan apakah gempa bumi tersebut berpotensi tsunami atau tidak.

“Jadi nanti berapa lama kira-kira prediksi terjadinya tsunami. Dan inilah yang kita sebut peringatan dini tsunami. Rata-rata untuk lama prediksi terjadinya tsunami itu sekitar 20 menit. Tergantung posisi atau pusat gempanya,” kata dia.

 

BACA JUGA :

Polres Bandung Langsung Usut Aksi Penyerangan Pendukung Calon Kades Bandasari Kabupaten Bandung

 

 

Menurut dia, pemberitahuan informasi peringatan dini tsunami itu nantinya akan disebar dengan berbagai cara. Mulai dari pemberitahuan langsung ke masyarakat melalui SMS, pemberitahuan ke BPBD, pemberitahuan melalui aplikasi info BMKG yang bisa diunduh dari playstore ataupun appstore, melalui sosial media, televisi, hingga radio.

“Untuk pemberitahuan melalui SMS, itu secara otomatis akan diterima oleh masyarakat di 4 Kabupaten/Kota yang dekat dengan pusat gempa,” kata dia.

Dwikorita juga berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga alat tersebut. Sebab, alat tersebut merupakan alat yang sangat penting yang mampu memberikan informasi mengenai terjadinya gempa ataupun prediksi terjadinya tsunami. Sehingga, keberadaan alat tersebut dapat meminimalisir korban jiwa.

“Kami juga berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk menjaga alat ini agar tidak dicuri. Untuk perawatan alat ini sendiri, kami lakukan secara rutin. Dan alat ini bisa mendeteksi sendiri jika ada kerusakan di sistem kerjanya,” kata dia. (R Wisnu Saputra/BandungKita.id)

 

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment