Kebakaran di Lereng Gunung Tangkuban Parahu, Diduga ini Penyebabnya

BandungKita.id, LEMBANG – Kebakaran melanda area hutan Gunung Tangkuban Parahu, pada Selasa (8/9/2020), pukul 18.20 WIB. Belum diketahui luas area yang terbakar serta penyebab kebakaran.

Nyala api terlihat hingga puluhan kilometer. Masyarakat dan petugas Perhutani Bandung Utara tengah berusaha menuju titik kebakaran.

Titik api warna kemerahan terlihat dari Kecamatan Parongpong, KBB. Warga lokal mengabadikan kebakaran tersebut dengan rekaman video atau foto yang kemudian di media sosial.

Kebakaran pertama kali terlihat oleh warga pada pukul 18.00 WIB. Dari kejauhan titik api terlihat sangat kecil, namun makin lama titik api semakin membesar karena banyak tumbuhan yang akhirnya terbakar.

BACA JUGA :

Jelang Musim Kemarau, BPPD Kota Cimahi: Waspada Kekeringan dan Kebakaran Lahan

Kunjungi Korban Kebakaran Cicalengka, Dadang Supriatna Didoakan Jadi Bupati Bandung

Terjadi 63 Kasus Kebakaran di Kota Bandung Sepanjang 2020, Ini Dia Data dan Penyebabnya

Administratur Perhutani Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Utara, Komarudin membenarkan bencana bencana kebakaran hutan di sekitar Tangkuban Parahu. Namun ia belum bisa memastikan lokasi pasti keberadaan titik api tersebut.

“Belum diketahui kejadiannya jam berapa. Titik koordinat pasti titik apinya juga belum ada karena anggota dan masyarakat sedang naik ke atas, sinyal juga terbatas,” kata Komarudin dilansir JabarExpress.

Anggota Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat menuju ke lokasi kebakaran diinstruksikan langsung melakukan pemadaman.

“Anggota dan LMDH sedang naik, nanti kalau sudah ketemu lokasinya akan dilakukan pemadaman dulu lalu laporan menyusul. Termasuk soal titik api, jam berapa kejadian awal, penyebabnya, dan luas area yang terbakar,” tuturnya.

Titik api warna kemerahan terlihat dari Kecamatan Parongpong, KBB. Selasa (8/9/2020) malam (istimewa).

Dia menjelaskan, upaya pertama yang dilakukan adalah segera memadamkan kobaran api di lokasi agar tidak meluas. Pihaknya masih mendata perihal kebakaran tersebut.

“Nanti kami laporkan waktu kejadian, luas area yang terbakar, penyebabnya. Nanti lengkap lah,” ujarnya.

Salah seorang relawan SAR Pasundan, Asep Koswara, memperkirakan lokasi kebakaran di sekitar Blok Tower puncak Tangkuban Parahu. Dia menyebutkan, kawasan ini rawan terjadi kebakaran saat musim kemarau.

Untuk melakukan pemadaman kebakaran di area yang sulit dicapai oleh kendaraan itu, anggota dan masyarakat dibekali peralatan jet shooter.

“Sekarang sedang persiapan menuju lokasi, tetapi untuk menuju ke lokasi tidak bisa diakses oleh kendaraan. Harus manual, jalan kaki,” ucap Asep. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment