Peringati Hari Jadi ke-14, Momentum Evaluasi Kinerja Kabupaten Bandung Barat di Tengah Pandemi

BandungKita.id, KBB – Tak terasa Kabupaten Bandung Barat kini telah menginjak usianya yang ke-14.

Beragam upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dilakukan melalui berbagai program guna memberikan pelayanan terbaik bagi warganya.

Namun ibarat sebuah jalan, tak selamanya seluruh program bisa direalisasikan secara masif. Dinamika pemerintah yang terus bergulir menuai pro dan kontra di masyarakat.

Di tengah pandemi COVID-19, momentum Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke-14 kembali diperingati. Meski tanpa melibatkan massa seperti tahun sebelumnya, berbagai hiburan menarik tetap disuguhkan kendati dilakukan secara virtual.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, ada banyak evaluasi dan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tahun 2020 sebagai wujud implementasi visi KBB, yakni AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius).

“Mengusung tema ‘Bangkit Bergerak Berjuang Bersama’,yang berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber daya alam (SDA) dan kualitas sumber daya manusia (SDM),” kata Hengki dalam teleconverence peringatan Hari Jadi KBB ke-14, Sabtu (19/6/2021).

Pemotongan tumpeng oleh Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (19/6/2021)

Secara umum, kata Hengki, capaian pembangunan manusia di Kabupaten Bandung Barat tahun 2020 terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Kendati demikian, lanjut dia, akibat pandemi COVID-19 yang belum kunjung usai, tak bisa dipungkiri ada juga beberapa capaian yang mengalami penurunan.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 mencapai 68,08 atau menurun sebesar 0,19 poin dari tahun 2019,” paparnya.

Baca Juga:

Bupati DS Langsung Gerak Cepat Tangani Banjir Desa Alam Endah Rancabali

Carut Marut PPDB Kembali Terjadi

Kedepankan Pengalaman Terbaik Pelanggan, Smarfren Pasang Pondasi 5G di Seluruh Negeri

Hengki menerangkan, untuk presentase penduduk miskin mengalami peningkatan menjadi 10,49 persen dari 9,38 persen pada tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

“Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dapat terus ditekan hingga mencapai o,o7 persen,” terangnya.

Sementara itu, lanjut Hengki, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung Barat juga mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai minus 2,41 persen dari target 6,04 persen.

“Itu berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat hingga Rp334 ribu,” ujarnya.

Menurut Hengki, adanya pandemi COVID-19 pada awal 2020 lalu membuat sektor industri harus mengurangi produksinya hingga berhenti total yang berdampak pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di berbagai sektor.

“Hal ini membuat tingkat pengangguran terbuka meroket hingga 12,25 persen dari angka 8,17 persen pada tahun sebelumnya,” tuturnya.

Selanjutnya, indeks pendidikan Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2020 terealisasi sebesar 60,27 dari target yang ditentukan sebesar 70,04, dengan harapan lama sekolah (HLS) 11,878 tahun dan rata-rata lama sekolah 8,19 tahun.

Meski masih dilanda pandemi, Hengki menilai, secara keseluruhan indeks kesehatan mengalami peningkatan.

“Capaian yang kita dapat sebesar 80,52 poin dibanding tahun sebelumnya yang hanya terealisasi sebesar 80,22 poin,” ujarnya.

Lebih jauh Hengki menjelaskan, pada urusan sosial angka penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tertangani meningkat menjadi 52,10 persen dari realisasi tahun 2019 yang mencapai 51,93 persen.

“Capaian tersebut melampaui target RPJMD sebesar 49,73 persen,” jelasnya.

Pada sektor pangan, skor pola pangan harapan (PPH) juga mengalami peningkatan menjadi 83,03 dari 83 poin ditahun sebelumnya.

Dikatakan Hengki, dampak negatif dari pandemi COVID-19 sangat terasa pada sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung Barat selama tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 4.088.811 orang dari sekitar 6.531.026 orang pada tahun 2019.

“Hal itu berdampak langsung pada menurunnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata hingga 42,70 persen,” katanya.

Prokopimda KBB saat teleconverence peringatan Hari Jadi KBB ke-14, Sabtu (19/6/2021)

Begitupun dengan sektor perdagangan Kabupaten Bandung Barat yang juga mengalami penurunan hingga minus 8,15 persen dari target diangka 10 persen pada 2020 lalu.

“Kita sadari, begitu banyak penurunan capaian dari berbagai program yang kami targetkan. Hal ini bukannya tanpa sebab, terjadinya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan membuat kami membatasi berbagai aktivitas dalam rangka mencegah penyebaran dan penularan COVID-19,” ujarnya.

Hengki mengaku, pihaknya menyadari bahwa untuk membangun Kabupaten Bandung Barat tak bisa mengandalkan pemerintah daerah saja. Menurutnya, perlu ada kolaborasi dari seluruh stakeholder.

“Jadikan momentum Hari Jadi KBB ke-14 untuk lebih meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id) ***

Editor: Agus SN

Comment