Bandungkita.id, KBB – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat membentuk kelompok tani atau ternak milenial dan zilenial yang sebagai upaya menarik minat generasi muda menggeluti bidang pertanian untuk pilihan profesi.
Kaum mlenial dan zilenial sama-sama lahir diantara generasi gen X dan Z, usia kelompok yang baru seumuran jagung, bisa dimaklumi apabila kiprah mereka lebih heboh di media sosial.
Video Pilihan:
Sebagai bukti nyataa, keberadaan mereka tentunya harus mendapat berbagai dukungan dari pemangku kebijakan terutama terkait pendanaan atau modal awal.
Namun tentunya semangat mereka hendaknya tidak disuguhi sikap dan prilaku antagonis para pemangku kebijakan yang berpotensi mengkontaminasi.
Halnya apa yang terjadi pada rencana penyaluran bantuan untuk kelompok peternak zilenial KBB, warga meradang.
Baca Juga:
Pemkab KBB Fokus Regenerasi Petani dan Perternak
Cukai Tembakau Naik 12 Persen, APTI KBB: “Ke Petani Ga Ada Dampak”
Bandungkita.id mendapatkan cerita domba-domba warga pernah dipinjam oleh pejabat Dinas Peternakan dan Perikanan/Disnakan KBB untuk keperluan berswafoto.
“Beberapa waktu lalu domba-domba kami dipinjam dan dimasukan ke kandang untuk dipoto dan divideokan,” ungkap sekelompok warga baru-baru ini.
Lebih lanjut warga mengaku tidak tahu untuk keperluan apa pejabat Disnakan KBB peminjaman domba-domba mereka.
“Kami tidak tahu untuk apa domba-domba kuring dipinjam dan dimasukan ke kandang terus dipoto-poto dan divideokan”, lanjut warga dengan nada tanya.
Penasaran dengan cerita warga, Bandungkita.id mendatangi kandang bantuan dari Pemda KBB untuk kelompok peternak Zilenial.
Berlokasi di Kampung Pangheotan, Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan, kandang sudah dibangun cukup megah dan tertata dengan rapi.
Dalam penelusuran, kami mendapati kandang yang buat dengan sistem lorong antara satu kandang dengan lainnya yang belum terisi.
Namun kami menemukan jejak yang menguatkan adanya kandang yang pernah digunakan, sebagaimana pengakuan warga.
Kandang berdiri dilahan milik salah seorang anggota kelompok peternak Zelinial KBB yang dibangun oleh pihak ketiga.
“Tanahnya milik salah seorang anggota kelompok peternak kang, disewa oleh Dinas sejuta lima ratus ribu per tahun,” papar Muhammad Azka Haikal Al-Ghifari, ketua kelompok peternak Zelinial KBB.
“Kelompok menerima jadi, semua dikerjakan oleh pihak ketiga, tidak tahu berapa anggarannya”, lanjut Azka, ditanya soal biaya pembuatan kandang.
Video Pilihan:
Permintaan tanggapan dan penjelasan dari Disnakan KBB yang dilayang Bandung kita.id ke Kadisnakan dan Kabid Peternakan, belum mendapat tanggapan. Pesan WatshApp yang disampaikan kepada Kabid Peternakan hanya dibaca saja.
Sementara itu, Perikanan dan Peternakan KBB mengklaim selama kurun waktu 5 tahun terakhir telah memberikan bantuan sekitar 13.000 ekor bibit domba Garut kepada kelompok ternak. Hampir 90 persen merupakan domba betina.
“Sasaran dari program bantuan bibit atau anakan domba Garut ini kepada kelompok ternak, terutama yang masih skala kecil. Kita bantu agar usaha ternaknya terus berkembang sehingga pendapatannya meningkat,” kata
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Unang Husni Tamrin, pada Senin (21/8/2023).
Unang mengatakan, penyaluran bibit domba ada yang melalui usulan di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), usulan dari DPRD KBB, dan program seperti petani zilenial.
Diakuinya, salah satu tujuan dari program bantuan ini untuk menambah populasi, maka bibit dombanya dari luar Bandung Barat. Data Dispernakan KBB menyebutkan, saat ini populasi domba sekitar 200 ribu ekor.(Dadang Gondrong/Bandungkita.id)
Video Penelusuran Bandungkita.id
Comment