BandungKita.id, BANDUNG – Pelaksanaan ujian sekolah berskala nasional (USBN) hari pertama di SD Aji Tunggal berlangsung dengan lancar, meski berbagai material pembangunan masih tampak dilingkungan sekolah.
Sekolah yang berada di kelurahan Pasirendah, Kecamatan Ujungberung tersebut diterjang banjir bandang Senin (1/4/2019) lalu. Alhasil sekolah tersebut kehilangan sejumlah fasilitas, yakni satu ruang kelas dan satu perpustakaan.
Kepala Sekolah SD Aji Tunggal, Dwi Widiari menuturkan, hari pertama USBN berlangsung lancar. Pelaksanaan ujian dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga 10.00 WIB mata ujian Bahasa Indonesia.
“Untuk USBN alhamdulillah semua sudah di sini menggunakan lantai 2, lima lokal, yang lantai bawah 4 lokal. Total yang digunakan 9 lokal, termasuk juga dua ruangan yang sempat jebol itu di lantai bawah, kini sudah bisa di pakai lagi,” kata Dwi Widiari, saat ditemui BandungKita di rangannya, Senin (22/3/2019).
BACA JUGA:
Dikeluarkan Tanpa Alasan Jelas, Orang Tua Murid SMA Pelita Nusantara Laporkan Pihak Sekolah dan Minta Perlindungan Pemerintah
Waduh! Gara-gara Telat Bayar SPP 3 Bulan, Tiga Siswa SMA di Bandung Dikeluarkan dari Sekolah
“Jadi memang kita sudah siap (melaksanakan USBN), sudah bagus jadi kita tidak ada kendala,” lanjut Dwi.
Meski begitu, Dwi juga menyampaikan saat pelaksanaan Ujian Sekolah (US) beberapa waktu lalu sempat menggunakan tiga ruangan di SD 224 yang lokasinya kurang lebih 200 meter dari SD Ajitunggal.
“Kalau US yang berskala nasional ini alhamdullah semua di sini,” kata Dwi.
Disinggung terkait pelaksanaan teknis pengerjaan soal-soal ujian, Dwi menilai juga tidak terjadi kendala. Bahkan lembar jawaban para siswa langsung dikirmkan ke Sub rayon 07 atau pantia ujian se-Kota Bandung yang menaungi SD Aji Tunggal.
“Lancar sekali, lembar jawabannya juga selesai tepat waktu langsung saya kirim ke sub rayon saat disini masih ada pengawas, jadi langsung terpantau,” kata Dwi.
Namun pantauan di lokasi, sejumlah material bangunan seperti batu, pasir, kayu, semen dan lainnya masih menumpuk di depan sekolah, namun Dwi menjamin kondisi tersbeut tidak menganggu fokus peserta ujian.
“Anak-anak terlihat semangat karena banyak yang memberi trauma healing, tapi kami juga sudah anjurkan anak anak agar hati-hati karena banyak batu, besi dan material yang lain, alhamdulillah anak anak disiplin,” ujar Dwi. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment