BandungKita.id, BANDUNG – Massa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa (KAM) UIN Bandung kembali menggelar aksi di depan Rektorat, Jumat (24/5/2019).
Aksi tersebut digelar menyusul tidak adanya respon signifikan dari pihak kampus atas dugaan adanya oknum dosen yang melakukan pelecehan seksual.
Menurut kordinator aksi, Andri menuturkan aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB tersebut dilakukan lantaran tim investigasi anti pelecehan seksual yang sudah dibentuk tak kunjung menyampaikan hasil penelusurannya.
“Kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan oknum di UIN Bandung belum juga dituntaskan, data kami ditahun 2018 ada empat dosen dan sembilan mahasiwa diduga melakukan hak tersebut,” kata Andri.
BACA JUGA:
Sempat 6 Kali Bertemu dan Sering Dinasehati, Ridwan Kamil Ingat Pesan Ustaz Arifin Ilham, Begini Isinya
Episode Baru Drama Sekda Kota Bandung, Benny Resmi Gugat Oded Ke PTUN
Andri menuturkan, KAM telah memnita pihak ketua tim investigasi, Ahmad Sarbini untuk melibatkan mahasiswa dalan tim tersebut guna melakukan tindakan secara objektif dan demokratis.
Namun, permintaan tersebut tak kunjung dipenuhi dengan alasan kebijakan Tim Investigasi tergantung keputusan rektorat.
“Bahkan Tim Investigasi juga tidak berjalan baik karena hanya melakukan riset tidak melakukan penindakan, kami akhirnya buat perjanjian dengan Ahmad Sarbini, agar dia sampaikan tuntutan kami ke rektorat namun sampai kini tidak ada tanggapan apapun,” ujar Andri.
Adapun, tuntutan massa aksi, yakni ingin pihak kampus agara segera membuat lembaga internal yang bertugas melakukan penanganan atas tindakana pelecehan dan kekerasan seksual, dan pecat oknum dosen pelaku pelecehan seksual. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)
Comment