BandungKita.id, SOREANG – Kopi Kabupaten Bandung kini menjadi komoditas yang perkembangannya semakin pesat. Kopi Kabupaten Bandung kini sudah diterima hingga Pasar Internasional. Harga varian kopi Kabupaten Bandung juga termasuk tinggi dengan tren yang cukup bagus.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, pertanian kopi di Kabupaten Bandung mulai dirintis pada tahun 2003. Saat itu, Distan Kabupaten Bandung terus berupaya untuk memperkenalkan kopi untuk menggantikan tanaman holtikultura.
“Saat memperkenalkan kopi sebagai komoditas unggulan pengganti tanaman holtikultura, saat itu pula kami masih ditertawakan para petani,” ujar Tisna saat jumpa pers 3rd Bandung Coffee Festival, di Kantor Distan Kabupaten Bandung, Senin (19/8/2019).
Cibiran itu, kata dia, karena para petani masih pesimistis jika tanaman kopi bisa menggantikan tanaman holtikultura yang mudah untuk dijual dan cepat menghasilkan keuntungan.
Namun, ujar dia, seiring waktu program untuk membudidayakan tanaman kopi berbuah hasil yang cukup manis. Kopi tersebut menjadi varian dengan golongan spesialti dan memiliki ciri khas, yaitu rasanya masam seperti lemon.
“Dalam waktu tiga tahun dari situ, areal penanaman tanaman kopi semakin luas mencapai 1.000 hektare,” katanya.
Baca juga:
Hadiri Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan, Dadang Naser ‘Berubah’ Jadi Arjuna
Tisna tidak memungkiri jika para petani kopi di Kabupaten Bandung masih minim pengetahuan. Baik dari segi varian hingga cita rasa kopi yang memiliki kualitas tinggi. Hal inilah yang membuat para petani tak jarang tertipu oleh eksportir atau para pedagang.
“Harganya pun jadi rendah. Kalau petani mumpuni tentu saja mereka punya kemampuan pengujian agar tidak mudah tertipu,” ucapnya.
Oleh karena itu Tisna terus mendongkrak pengetahuan para petani kopi. Ia berharap event 3rd Bandung Coffe Festival yang akan digelar pada 24 hingga 25 Agustus 2019 bisa dijadikan ajang para petani dalam meningkatkan wawasan dan membuka komunikasi secara berkelanjutan antara petani dan pedagang kopi.
“Selain itu dalam even itu kami berharap bisa mengangkat popularitas kopi Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Baca juga:
Pemkab Bandung Arahkan Nagreg Jadi Sentra Bisnis Jagung
Sementara itu Project Manager 3rd Bandung Coffee Festival dan Indonesian Coffee Master 2019 Henry Darmawan mengatakan, puncak acara tersebut digelar pada 24-25 Agustus 2019 di Festival Citylink.
“Selain memamerkan produk kopi unggulan asal Kabupaten Bandung dan Jabar, ada juga gelaran Kompetisi Indonesian Coffee Master,” ujarnya.
Kompetisi tersebut, kata Henry, diikuti oleh 16 dari total sekitar 40 peserta yang sudah disaring sejak Februari lalu. Mereka akan bertanding dalam enam disiplin lomba untuk memperebutkan tiket sebagai Duta Kopi Jawa Barat dan dikirim ke London untuk mengikuti kompetisi serupa tingkat internasional.***(R Wisnu Saputra/Bandungkita.id)
Editor : Restu Sauqi
Comment