BandungKita.id, BANDUNG – Ikatan Mahasiswa Tanah Papua (IMASEPA) dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan kembali menggelar aksi di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung Kamis, (22/8/2019).
Aksi tersebut digelar untuk menyikapi isu yang berkembang pasca terjadinya dugaan tindakan Rasis di Jawa Timur. Pasalnya banyak pernyataan dari beberapa pihak seperti Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur yang dinilai mengecewakan masyarakat Papua.
“Gubernur Jawa Timur segera bertanggung jawab dan menangkap dan adili pelaku rasis di Jawa Timur,” kata Koordinator Aksi, Kamelek Kosay di lokasi.
BACA JUGA:
Koalisi Mahasiswa Unpad Kutuk Tindakan Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua
Kosay meminta agar aparat yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut dipecat dari jabatannya.
“Akibatnya, kami jelas tidak merasa aman di Bandung, kami ingin pulang kami siap pulang karena kami disebut monyet. Kami siap pulang kita mahasiswa se Jawa-Bali akan menyikapi kita akan pulang ke Papua,” kata Kosay.
Bahkan terkait pengurangan akses internet dan sosial media di Papua Kosay juga merasa cukup kecewa.
BACA JUGA:
Proses Pembangunan Capai 95 Persen, RSKIA Kota Bandung Beroperasi Januari 2020
“Media internet di Papua dimatikan, sampai kami ditelefon ‘hey tolong jaga diri’ kami disini susah komunikasi. Kemudian di Papua sendiri sampai saat ini masih panas, kami di sini tidak aman di Bandung. Kita ingin bersikeras pulang,” kata Kosay.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, pihak kepolisian di Kota Bandung selalu berupaya untuk memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Bandung.
“Kami pihak kepolisian, juga Forkopimda selalu berupaya memberikan rasa aman kepada siapapun masyarakat kota Bandung pendatang dari kota manapun termasuk dari Papua,” ujarnya. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment