Ernest Prakasa: Industri Film Tidak Bisa Maju Jika Kreatornya Tidah Beregenerasi

BandungKita.id. BANDUNG – Perfilman Indonesia saat ini tengah naik daun. Seiring dengan tingginya populasi milenial, jumlah penonton di Indonesia terus melonjak.

Hal tersebut disampaikan aktor kawakan Indonesia, Lukman Sardi saat Jumpa pers terkait Kompetisi Film Pendek Duta Muda Cleo 2019 di salah-satu lokasi di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Sabtu (31/8/2019).

“Tentu kedepan perfilman Indonesia idelanya tidak hanya berbicara soal kwantitas atau jumlah penonton tapi bagaiamana kualitasnya, bagaimana mendidik movie maker baru untuk kemajuan film di Indonesia,” ujar Lukaman.

BACA JUGA:

5 Film Ini Ajarkan Kita Tidak Mudah Tertipu dengan Kebaikan

 

Lukman menyebut, kompetisi yang digelar PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel) sebagai pemegang brand Cleo perlu memunculkan para kerator film yang fresh. Tidak hanya mengikuti kompetisi namun para juara harus dibimbing bagaiman berkenalan dengan film secara industri.

“Event ini sangat cocok, dengan banyaknya peminat karya auidio visual. Namun demikian perlu dibimibing agar mereka bisa terus berkembang,” kata pria yang juga Ketua Komite Festival Film Indonesia tersebut.

BACA JUGA:

Gugatan Horizon Terhadap Marvel Terkait Poster Iron Man Ditolak

 

Sementara itu, Sutradara muda Ernest Prakasa, menilai pembibitan produser muda justru lebih penting. Dimana kemajuan induastri film tidak bisa cepat jika kreatornya tidak beregenerasi.

“Tahun 2015 penoton film di Indonesia baru 16 juta tahun 2018 melonjak 52 juta. Namun yang kita perlukan adalah ide baru dari kreator baru,” ujar Ernest.

Dalam kompetisi tersebut ada 300 film yang bersaing dan dipilih menjadi 12 terbaik sebelum akhirnya ditentukan pemenang dan sudah berlangsung sejak Juli 2019.

Adapun, Proses screening dan penjurian dilakukan secara bertahap untuk memilih yang terbaik dalam kategori Film Pendek Terbaik, Film Pendek Terfavorit, Pemeran Wanita Terbaik, Pemeran Pria Terbaik, Penata Musik Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Poster Film Terbaik dan Trailer Film Terbaik. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)

Editor: Dian Aisyah

Comment