BandungKita.id, KBB – Miris. Itulah kesan pertama yang diucapkan hampir tiap orang yang melihat kondisi masjid yang berdiri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.
Nama bangunan berukuran 4×5 ini adalah Masjid Arrahman. Letaknya berada di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, KBB. Lokasinya tak jauh dari objek wisata Curug Malela.
Bahkan bila rombongan Bupati KBB dan wisatawan yang sering hilir mudik menuju Curug Malela yang saat ini tengah direvitalisasi dan dipercantik, pasti akan melalui masjid kecil ini. Namun sayangnya, masjid ini tak tersentuh perhatian pemerintah, baik pemerintah desa, kecamatan maupun Pemkab Bandung Barat.
Tempat ibadah umat muslim ini tampak tidak terawat. Bangunannya tampak kumuh. Catnya terlihat memudar. Kayu-kayunya sudah tua dan lapuk. Genting masjid hanya disusun ala kadarnya tanpa tembok dan perekat.
BACA JUGA :
Horee! Setelah Ramai-ramai Sindir Bupati, Tukin PNS KBB Akhirnya Cair
Waduh! Saluran Air Depan Pasar Barukai Cisarua Dipenuhi Sampah, Netizen Kecewa Pemkab Bandung Barat Tutup Mata
Pekerjaan Proyek Drainase Bantuan BPBD KBB Senilai Ratusan Juta di Cililin Dinilai Asal-asalan
Bagian depan masjid bahkan tak memiliki genting. Sehingga jika turun hujan, bagian halaman masjid akan becek dan berlumpur karena masih berupa tanah liat. Bagian bawah bangunan pun tampak berwarna cokelat akibat cipratan air dan tanah akibat hujan.
Bagian dalam masjid pun tak kalah miris. Di masjid berkapasitas 60-70 orang jamaah itu, terlihat hanya ada dua baris karpet. Itu pun tak penuh. Cat bagian dalam pun terlihat tidak layak dan jauh dari kesan “pantas” untuk sebuah rumah Allah yang layak dipercantik dan mendapat perhatian lebih.
Salah seorang aktivis sosial kemasyarakatan di wilayah selatan KBB, David Riksa Buana mengaku sangat prihatin dengan kondisi Masjid Arrahman tersebut. Pasalnya, kata dia, masjid tersebut kondisinya sangat tidak layak dan minim perhatian.
Menurut David, warga setempat bukannya tidak mau mengurus masjid tersebut. Warga setempat terbentur persoalan finansial mengingat mayoritas warga hanya merupakan buruh tani dan bekerja serabutan.
“Menurut warga setempat, mereka sebenarnya sudah berulangkali mengajukan bantuan untuk sekedar renovasi ke pihak desa, kecamatan hingga ke Pemkab. Tapi sama sekali enggak ada respon. Pemerintah ke mana? Benar-benar miris,” kata David.
Karena tak juga ada perhatian dari pemerintah, kata David, pihaknya berinisiatif menggalang bantuan untuk masjid tersebut. David membuat penggalangan donasi untuk Masjid Arrahman dengan menghubungi rekan-rekannya serta sejumlah komunitas.
Ia bercerita, awalnya warga setempat meminta bantuan David dengan meminta pengeras suara. Namun setelah disurvei secara langsung, David melihat kondisi masjid pun sangat memprihatinkan sehingga ia berinistif melakukan penggalangan dana bersama teman-temannya.
“Saya sangat terketuk untuk membantu masjid ini. Pengeras suara saja mereka enggak punya. Alhamdulillah banyak yang mau bantu. Dari pemerintah mah enggak ada respon. Mudah-mudahan kami bisa merenovasi masjid tersebut dan bisa lebih besar bangunanannya sehingga bisa lebih layak dipakai beribadah,” ungkap David.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment