BandungKita.id, KBB – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan tengah merawat lima orang pasien terduga suspect virus corona atau COVID-19. Informasi tersebut diakui oleh Kadinkes KBB.
Pantauan di lapangan, hampir seluruh orang yang berada di RSUD Cililin mengenakan masker, baik pekerja maupun pengunjung rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BandungKita.id di lapangan, pasien yang diduga tengah dirawat RSUD Cililin adalah tiga orang pasien warga negara asing (WNA) asal Jepang dan dua orang penerjemah asal Indonesia.
Menurut sumber BandungKita.id, manajemen RSUD Cililin melakukan penutupan akses ruang Unit Gawat Dararut (UGD) RSUD Cililin dan untuk sementara waktu tidak menerima pasien dari luar karena lingkungan rumah sakit tengah diisolasi.
BACA JUGA :
Jabar Siaga 1 Virus Corona, Begini Instruksi Gubernur Ridwan Kamil
Dua WNI Dipastikan Positif Terjangkit Virus Corona, Disampaikan Langsung Jokowi
“Ruang UGD ditutup, tidak boleh ada aktifitas. Ada beberapa paseen dan keluarganya tertahan di dalam,” tutur sumber BandungKita.id.
Dikonfirmasi terpisah mengenai informasi RSUD Cililin merawat terduga suspect virus corona, Kepala RSUD Cililin, dr Oktoriady, malah balik bertanya kepada BandungKita.id.
“Bapak tahu dari siapa?” tanya dr Oktoriady saat dihubungi BandungKita.id melalui ponselnya.
Oktoriady enggan memberikan penjelasan lebih jauh karena ia mengaku sedang mengikuti kegiatan rapat dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Saya sedang rapat dengan Pak Gubernur,” kata Okto.
Kadinkes KBB, Hernawan mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari pihak RSUD Cililin, memang benar ada lima orang terduga suspect corona yang dirawat di RSUD Cililin. Mereka terdiri dari tiga WNA asal Jepang dan dua orang penerjemah warga Indonesia.
Hernawan mengakui pihaknya langsung mengobservasi kelima pasien tersebut demi kewaspadaan karena khawatir mereka terpapar virus corona.
“Memang ada lima pasien WNA yang kita observasi. Namun hasil pemeriksaan sementara, kelimanya tidak ada indikasi suspect corona. Awalnya kita menduga mereka suspect, makanya langsung diobservasi,” kata Hernawan kepada BandungKita.id.
“Dokter kami juga konsultasi ke tim RSHS. Hasil pemeriksaannya panas enggak ada, sesak enggak ada. Memang ada flu dan diare. Itu tidak memenuhi kriteria gejala corona,” tambah Kadinkes KBB.
Dijelaskan Kadinkes, secara umum gejala virus corona antara lain panas tinggi, sesak nafas, tenggorokan sakit dan flu. Namun, kata dia, tim RSHS menyarankan kelima pasien itu terus diobservasi selama dua pekan.
“Sekarang kelima pasien masih di IGD RSUD Cililin. Kami sedang konsultasi apakah perlu dirujuk ke RSHS atau seperti apa,” kata Hernawan. (Dadang G/ M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment