BandungKita.id, OPINI – Beberapa minggu lalu berkembang isu tentang kondisi Kabupaten Bandung Barat (KBB). Apa yang akan terjadi pada pekan depan? Hanya pertanyaan biasa, tapi kesannya memberi kode bahwa ada yang sudah tahu lebih awal, tentang apa yang akan terjadi beberapa minggu ke depan di KBB. Hanya ada dua kemungkinan tentang siapa yang tahu kejadian esok hari. Kalau bukan paranormal yang jago meramal, maka dia adalah sutradara atau pemilik skenario, namun bisa juga dalang kalau latarnya dunia pewayangan.
Lalu hari kemarin Selasa, 10 Nopember 2020 berseliweran berita tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memanggil Bupati KBB, Aa Umbara untuk diperiksa. Inikah jawaban dari prediksi yang disampaikan peramal minggu lalu? Dari asumsi yang berkembang di media sosial ternyata jawabannya adalah benar adanya, terkonfirmasi bahwa peristiwa ini telah banyak diramalkan akhir-akhir ini.
Bahkan pemberitaan media hari ini telah banyak menyoroti Pak Bupati Aa Umbara yang memenuhi penggilan KPK. Sontak netizen memberikan respon yang beragam, mulai dari yang biasa-biasa saja hingga yang luar biasa dan tidak biasa pun bermunculan. Agar tidak disebut ketinggalan informasi, netizen yang tidak tahu pun menjadi sok tahu. Namun sebaliknya, yang benar-benar paham malah jadi pura-pura tidak tahu. Kenapa ya? entahlah.
BACA JUGA :
Aa Umbara Diperiksa KPK, Pemda KBB Mengaku Belum Terima Surat Panggilan
Bupati KBB Aa Umbara Sutisna Diperiksa KPK, Ada Apa?
Sedangkan di kalangan intelektual analisa-analisa liar menyeruak. Tidak hanya membaca kasus-kasus yang sempat mencuat sebagai variabelnya, bahkan perjalan politik dari mulai politik dinasti sampai loncat batu dibalas loncat kandang pun dijadikan dasar analisis. Semuanya berkat revolusi 4.0, jejak digital di internet menjadi mustahil dimusnahkan, netizen menjadi panjang ingatan.
Konon berbagai analisa sudah mengarah pada instabilitas politik di KBB. Dengan berbagi skema kemungkinan atau premis premis yang pelik dan sulit ditebak seperti : ”Jika A hilang maka B menjadi A. Jika B menjadi A maka C mesti menjadi B. Pertanyaannya siapakah yang menghilangkan A dan dari manakah C akan muncul?”
Kemudian ada juga premis lain yang menggambarkan potensi perubahan suhu politik di KBB. Pasalnya, jika pada akhirnya KPK menilai KBB baik-baik saja, apakah analisa di atas tidak akan berdampak pada kerharmonisan di tubuh pemerintahan? Semoga saja tidak.
BACA JUGA :
Lembang Diusulkan Jadi Kota, Bupati KBB dan Pengamat ITB Angkat Bicara
Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga Akibat Angin Kencang di Sindangkerta
Pertanyaan sebenarnya adalah perihal apa Pak Bupati dipanggil KPK? Entahlah, belum begitu jelas. Namun, ada beberapa netizen yang sangat optimis berpendapat, konon jika urusannya dengan KPK akan sulit sekali untuk bisa pulang ke rumah. Hal ini tentunya jangan sampai terjadi, sebab toh substansinya saja belum jelas. Hanya saja kita mesti tetap berprasangka baik, semoga KBB baik-baik saja dan semakin baik pula kedepannya… Amin.
Diberitakan BandungKita.id sebelumnya, Bupati KBB Aa Umbara Sutisna diperiksa KPK. Pasalnya, keterangan Umbara sangat dibutuhkan guna menyelidiki dugaan kasus korupsi yang diproses Lembaga Antirasuah.
“Sebagaimana informasi yang kami terima, benar ada permintaan keterangan yang bersangkutan terkait kegiatan penyelidikan oleh KPK,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2020). (*).
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
*) Penulis adalah Ketua DPK KNPI Kecamatan Rongga KBB, Cepian (32) kesehariannya berporfesi sebagai pendamping sosial.
Comment