BandungKita.id, BANDUNG – Sejumlah mahasiswi yang tergabung dalam Forum Perempuan (FP) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar aksi solidaritas untuk korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak, Minggu (28/7/2019).
Aksi yang digelar di perempatan Jalan Dago, Kota Bandung itu menyerukan agar pemerintah segera menuntaskan persoalan kekerasan yang kerap menimpa perempuan dan anak.
Ketua FP BEM-SI, Pina Kartina menilai, perempuan dan anak Indonesia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja. Apalagi, jika melihat angka kasus kekerasan yang ada, jumlahnya terus menanjak.
“Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak semakin tahun semakin mengalami kenaikan,” ucapnya di sela aksi.
Baca juga:
Hari Anak Nasional : Angka Kekerasan Terhadap Anak Masih Tinggi
Menurutnya, hal yang perlu dievaluasi yakni hukum positivistik yang kurang memperhatikan psikis korban kekerasan seksual.
“Seperti contoh kasus Baiq Nuril. Pembuat hukum tidak memperhatikan pada psikis korban. Hanya bukti saja,” ujarnya.
Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menurutnya, didominasi kasus pelecehan seksual sampai berdampak pada penyimpangan seksual.
“Kita ingin Menteri perlindungan perempuan dan anak dan KPAI lebih aware lagi terhadap kasus-kasus yang terjadi pada perempuan dan anak,” sebutnya.
Dia berharap, pemerintahan Indonesia mampu tuntaskan kasus perempuan dan anak. Sebagaimana tanggung jawabnya mengurus anak-anak jalanan, hingga perlindungan bagi perempuan.
“Gak ada diskriminasi bagi jenjang karir perempuan, enggak ada lagi anak-anak jalanan yang tidak terurus,” tuturnya.***(Bagus Fallensky/BandungKita.id)
Comment