Perencanaan Mal Pelayanan Publik Kosambi, Pemkot Konsultasi Dengan Kemenpan RB

BandungKita.id, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkonsultasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) perihal pembuatan Mal Pelayanan Publik (MPP). Diantaranya rencana penggunaan Pasar Kosambi sebagai lokasi MPP.

“Hari ini kami ingin memastikan persiapannya. Karena prosesnya panjang. Selain di internal, kita harus berkonsultasi dengan kementerian. Mudah-mudahan izinnya disetujui,” kata D, saat meninjau Pasar Kosambi, Senin (23/9/2019).

Yana menuturkan, Pasar Kosambi menjadi opsi lokasi MPP dengan mempertimbangkan sejumlah standarisasi Kemenpan RB. Selain itu, terdapat juga banyak keunggulan apabila MPP berlokasi di Pasar Kosambi.

Rencananya, MPP akan menggunakan lantai tiga Pasar Kosambi. Saat ini, PD. Pasar Bermartabat sedang memperbaiki Pasar Kosambi pascakebakaran pada Mei lalu.

BACA JUGA :

Umat Beragama di Kota Bandung Kompak Panjatkan Doa untuk Kota Bandung

 

Anggaran Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung Belum Sesuai Kebutuhan Disabilitas

 

“Pertama, ini milik sendiri. Meskipun secara profesional pemerintah kota menyewa ke PD. Pasar. Melihat lokasi ini cukup strategis, banyak angkutan umum. Lalu berada di tengah kota dengan infrastruktur yang cukup memenuhi standar dari Kemenpan RB,” jelasnya.

Menurut Yana, MPP membutuhkan ruang sekitar 1.000 meter persegi. Sedangkang luas lantai tiga Pasar Kosambi sekitar 8.000 meter persegi.

“PD pasar menyiapkan infrastruktur penunjang standar. Karena di lantai tiga maka membutuhkan kemudahan akses eskalator dan lift. Yang dibutuhkan juga oleh teman-teman disabilitas,” ujarnya.

Nantinya di MPP akan tersedia 20 gerai pelayanan. Selain beberapa dinas Pemkot Bandung, juga pelayanan dari instansi pemerintahan lainnya seperti kepolisian, imigrasi, dan perbankan.

“Semangatnya mengintegrasikan semua layanan publik agar bisa dilakukan di satu tempat. Mudah-mudahan November ini sudah bisa mulai,” ungkapnya.

Di samping semakin memudahkan pelayanan terhadap masyarakat, Yana menuturkan kehadiran MPP juga menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi. Lantaran keberadaan MPP menjadi magnet bagi banyak orang.

“Dengan ini menjadi mal pelayanan publik pasti ada multiplayer effect. Karena ramai pasti pengunjung membutuhkan kopi, makan, atau bahkan oleh-oleh kan disini juga pusat oleh-oleh,” katanya.

Lebih lanjut Yana menyatakan sekalipun Pasar Kosambi batal digunakan untuk MPP, namun PD. Pasar Bermartabat harus memperbaiki sejumlah fasilitas. Sehingga, para pedagang yang kini ditempatkan di area parkir dapat kembali mengisi ruang dagang didalam pasar.

“Kalaupun Kemenpan RB merekomendasikan, saya tetap minta PD Pasar membangun tempat ini untuk difungsikan kembali sebagai pasar,” katanya. ***(Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)

Sumber : Humas Kota Bandung

Comment