BandungKita.id, BALAP – Hanya tiga bulan sebelum ulang tahun yang ke-21, Fabio Quartararo bak mendapat durian runtuh. Dia direkrut tim pabrikan Yamaha terhitung sejak MotoGP 2021.
Keputusan Yamaha ini jadi sorotan banyak pihak. Pasalnya keberadaan Quartararo mendepak juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.
Hanya saja jika melihat prestasi Quartararo musim lalu, pebalap yang berstatus rookie itu sukses membuat banyak catatan gemilang.
Total, Quartararo merasakan enam pole position dan tujuh podium. Pebalap asal Prancis ini bahkan mengakhiri kompetisi di urutan lima klasemen atau lebih baik dari Rossi, posisi tujuh.
Jika merunut ke belakang, rekam jejak karier Quartararo memang luar biasa. Namanya sudah meroket ketika berusia masih sangat muda.
Pada tahun 2013, Quartararo sebagai debutan mengikuti kelas Moto3 ajang CEV yang berstatus Kejuaraan Dunia Balap Motor Junior. CEV sendiri sejatinya didominasi pebalap Spanyol.
Namun di usia 14 tahun 218 hari, Quartararo mencetak sejarah sebagai juara termuda di kelas CEV Moto3. Dia mempertajam rekor milik Aleix Espargaro.
BACA JUGA :
Resmi Gabung Honda, Alex Marquez Akan Berduet dengan Sang Kakak Marc Marquez di MotoGP 2020
Gelar Konferensi Pers, Juara Dunia 3 Kali MotoGP Jorge Lorenzo Umumkan Pensiun?
Salip Fabio Quartararo di Lap Terakhir, Marquez Sukes Kunci Gelar Jura Dunia MotoGP 2019
Kala itu, Quartararo juga jadi pebalap non Spanyol pertama sejak Stefan Bradl tahun 2007 yang sukses keluar sebagai juara kelas CEV Moto3.
Dengan status juara CEV Moto3, sejatinya Quartararo naik kelas ke Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2014. Namun ia terbentur regulasi lantaran usianya yang masih sangat muda.
Seorang pebalap harus berusia 16 tahun jika ingin mentas di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Alhasil ia memutuskan kembali mengikuti CEV Moto3.
Hebatnya Quartararo kembali keluar sebagai juara. Total ia mengemas sembilan kemenangan dari total sebelas lomba. Dia juara dengan selisih poin mencapai 127 dari Jorge Navarro.
Karier Quartararo di kelas Moto3 Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2015 dan 2016 memang tidak menjanjikan. Performanya mulai mencuri perhatian ketika mengikuti kelas Moto2 pada musim 2018.
Dia merasakan kemenangan perdana di kelas Moto2 setelah finis pertama pada lomba di Sirkuit Katalunya, Spanyol. Satu lomba berikutnya di Assen, Belanda, pemilik tim Tech 3, Herve Poncharal memberikan saran kepada pemilik tim Petronas Yamaha, Razlan Razali untuk merekrut Quartararo.
“Saya bersama Razlan di Assen tahun 2018 dan kami menyaksikan balapan Moto2. Saya bilang kepadanya, ‘lihat pria itu (Quartararo). Anda harus merekrutnya’,” Poncharal mengenang ucapannya kepada Razali.
Kemudian Razali benar-benar menjadikan Quartararo sebagai pebalap Petronas Yamaha di MotoGP 2019. Sebuah keputusan tepat.
Karena sang pebalap tampil bersinar dan akhirnya direkrut tim pabrikan Yamaha terhitung mulai musim 2021.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber: bola.com
Comment