BNN KBB Gelar Workshop Masyarakat Anti Narkoba, Pengurus Karang Taruna dan IPPNU Angkat Bicara

BandungKita.id, LEMBANG – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bandung Barat (BNN KBB) menggelar “Workshop Pengembangan Kapasitas dan Pembinaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat” di Hotel Bumi Makmur, Jl. Raya Lembang No. 224 Lembang KBB, ⁣ Rabu 30 September 2020.

Workshop ini bertujuan untuk terus menggencarkan sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kepala BNN KBB, Sam Norati Martiana menjelaskan, workshop ini digelar untuk membangun sinergitas antara BNN KBB dengan masyarakat melalui program pemberdayaan dalam rangka mencegah masuknya narkoba ke wilayah KBB. Tentunya, menurut dia, program ini adalah kelanjutan dari pemetaan yang telah dilakukan BNN KBB yang berdasarkan laporan masyarakat.

“Kita tidak mungkin bekerja sendiri, kita perlu memberdayakan masyarakat sehingga nantinya masyarakat sendiri yang bisa mengatasi masalah narkoba. Setelah dilakukan pemetaan dari laporan masyarakat barulah kita sama-sama berantas narkoba” tuturnya kepada BandungKita.id di sela-sela workshop di Hotel Bumi Makmur, Jl. Raya Lembang No. 224, ⁣ Rabu (30/092020).

BACA JUGA :

Waduh! Putra Pejabat Tinggi Bandung Barat Ditangkap Polisi Saat Pesta Narkoba?

BNN KBB Ungkap Jaringan Pengedar Narkoba dari Dalam Lapas

Terkendala Tempat, Klinik Rehabilitasi Pecandu Narkoba di KBB Masih Belum Dibangun

Menurutnya, pemasalahan penyalahgunaan narkoba telah merambah di semua tatanan kehidupan masyarakat. Karenanya, diperlukan upaya-upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat yang komprehensif dan berkesinambungan. Salah satunya dengan cara turun langsung, atau yang ia sebut intervensi berbasis masyarakat.

“Untuk itu kita buat dua desa percontohan, satu di Batujajar dan yang kedua di Jayagiri Lembang sesuai dengan kasus di dua desa itu yang cukup tinggi. Tujuannya supaya masyarakat bisa melakukan deteksi dini kemudian melakukan upaya rehabilitasi ringan sendiri, nah itulah intervensi berbasis masyarakat,” paparnya.

Kemudian ia mengatakan, upaya yang selama ini dilakukan BNN KBB dalam penerapan P4GN cukup berhasil. Pasalnya, sudah muncul kesadaran di masyarakat tentang penanggulangan masalah narkoba, dibuktikan dengan peningkatan warga yang bersedia datang ke BNN KBB dan melakukan rehabilitasi mandiri.

“Banyak warga yang datang sukarela mau rehabilitasi dari kecanduan narkoba, jumlahnya meningkat setiap tahun,” terangnya.

Tentunya, Sam Norati Martiana paham bahwa upaya penanggulangan masalah narkoba ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ketika disinggung terkait bentuk dukungan dari Pemda KBB untuk pelaksanaan P4GN, ia memaklumi anggaran yang terhambat karena pandemi Covid-19.

“Kalo ideal sih belum, mungkin karena tahun ini ada (pandemi) Covid jadi tertunda. Biasanya kita dapat anggaran dari Pemda KBB berupa dana pendampingan atau hibah sejumlah satu miliar rupiah, namun sampai saat ini kita belum dapat,” terangnya dengan nada kecewa.

Selain Kepala BNN KBB, workshop ini juga menghadirkan beberapa narasumber lain diantaranya, Ketua Karang Taruna KBB Ujang Rohmat, Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan BNN KBB Rheina Ardya dan Kasi Rehabilitasi BNN KBB Avi F Rizky.

Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Pesertanya terdiri dari Pengurus Karang Taruna dan Ikatan Pelajar Putri Nandlatul Ulama (IPPNU) dari seluruh KBB. Tak hanya dialog satu arah, workshop juga diisi oleh sesi tanya jawab di akhir acara. ⁣

BACA JUGA :

Di Jawa Barat, Setiap Hari Ada 4 Orang Meninggal Akibat Narkoba

Positif Narkoba, Jamal “Preman Pensiun” Ditangkap Polisi

Editor Metro TV Tewas Bunuh Diri, Diduga Karena Positif Narkoba

Di tengah berlangsunya dialog, beberapa pernyataan dilontarkan para peserta workshop. Seperti yang disampaikan Pengurus Karang Taruna KBB, Rahman effendi yang mengaku cemas terhadap peredaran narkotika jenis obat yang biasa disebut “Ceuceu”. Pasalnya, barang haram itu telah beredar di kalangan anak muda di wilayahnya.

“Saya berharap kepada para tokoh masyarakat dan aparat hukum untuk bisa meringkus bandarnya dan segera ditindak secara hukum,” tegas Rahman yang juga merupakan pengurus NU Kecamatan Saguling itu.

Senada dengan Rahman, Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cipatat Obing Sobirin menyebut, dampak dari penyalahgunaan narkoba di daerahnya sudah sangat parah. Bahkan, kata dia, akibatnya sampai terjadi aksi pembunuhan.

“Saya saksi pembunuhan tersebut, maka dari itu mari kita sama-sama menjaukan diri dan keluarga kita dari bahaya narkoba sekarang juga!,” ungkap Obing.⁣

Sementara itu, pengurus IPPNU KBB Mira menutup pernyataan dengan harapan forum-forum serupa terkait masalah narkoba bisa diperbanyak lagi.

“Kami menginginkan dialog yang sama seperti workshop ini lebih giat lagi diselenggarakan BNN KBB, agar komunikasi dengan berbagai pihak bisa terus terjamin,” tandasnya. (Domz/BandungKita.id).

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment