Pengamat : Nomor 1 Baca Teks, Nomor 2 Melempem, Nomor 3 Percaya Diri

BandungKita.id, KAB BANDUNG – Debat Publik pertama pasangan calon (paslon) Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung dinilai kurang greget. Pasalnya, ketiga paslon belum mampu mengeksplor visi misi serta rencana aksi/program yang sebetulnya sangat ingin diketahui masyarakat Kabupaten Bandung.

Debat Publik pertama yang digelar Komisi Pemiliha Umum (KPU) Kabupaten Bandung itu digelar di Kopo Square, Margahayu, Kabupaten Bandung, Sabtu (31/10/2020) sore. Debat tersebut diikuti oleh ketiga paslon yakni nomor urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi (Nu pasti sabilulungan), paslon nomor 2 Yena Iskandar-Atep (Dahsyat) dan paslon nomor 3 Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas).

Pengamat politik dan pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Dr Yudi Rusfiana mengatakan secara umum ketiga paslon belum bisa mengeksplor visi misi yang mereka buat. Semua paslon dinilai belum bisa mengaitkan visi misi dan rencana aksi dengan persoalan yang ada di masyarakat saat ini.

“Misalnya dalam isu digitalisasi. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam digitalisasi? Apa saja yang harus dilakukan? Saya tadi melihat hanya paslon nomor 3 yang memunculkan rencana aksi mereka, itu pun sedikit. Nomor tiga mampu memetakan dulu apa masalahnya dalam rencana digitalisasi,” kata Yudi saat dihubungi wartawan melalui ponselnya, Sabtu (31/10/2020).

Berbicara rencana digitalisasi, kata dia, paslon terlebih dahulu harus memahami e-goverment. Apa itu e-goverment? Untuk apa e-goverment? Menurut Yudi, sebelum mengaktualisasikan 4.0 untuk kepentingan e-goverment dan peningkatan pelayanan publik, mereka terlebih dahulu harus menyiapkan infrastrukturnya.

“Tadi yang disampaikan paslon nomor 3 bener, sebelum ngomong digitalisasi, harus disiapkan dulu internetnya. Harus paham dulu petanya, harus jelas dulu berapa lama target pemerataan internetnya. Baru bicara mengenai utility, kegunaan,” tutur Yudi.

BACA JUGA :

Hari Sumpah Pemuda, Bedas Siapkan Berbagai Program Unggulan untuk Kaum Milenial

Makna Nomor Urut 1, Ikan Hiu dan Diamnya Usman Sayogi

Ini Dia Nomor Urut dan Partai Pengusung Pasangan Cabup-Cawabup Kabupaten Bandung

Harapan Nomor 2, Paslon Yena-Atep Ingin Pilkada Damai di Tengah Pandemi dan Salam Dua Jari

Arti Nomor 3, Optimisme Pasangan Bedas Memenangi Pilkada Kabupaten Bandung dan Sentilan Sahrul Gunawan

Pria yang juga Wakil Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN ini juga menyoroti performa ketiga paslon dalam debat publik tersebut. Menurutnya, secara keseluruhan paslon nomor tiga mampu unggul dari dua paslon lainnya.

“Saya melihat nomor satu (Kurnia Agustina-Usman Sayogi) masih baca (catatan) ya. Artinya pemahamannya masih di permukaan, belum mendalam. Kelihatan lebih retorika yang bicara. Mereka belum bisa mengeksplor visi misinya dan dikaitkan dengan persoalan yang muncul,” kata dia.

Sementara itu, paslon nomor dua Yena-Atep dinilai tampil melempem. Yudi menyebut paslon nomor dua terlihat belum menguasai substansi visi misi termasuk masih lemah dalam mengaitkan persoalan yang muncul dalam debat dengan visi misi dan rencana aksi yang mereka buat.

“Penguasaan data dan eksplorasi terkait persoalan yang disampaikan dalam debat harus lebih disikapi dengan visi misi yang mereka buat. Artinya penguasaan terhadap substansi visi misi dan persoalan yang mengemuka harus ditingkatkan,” beber Yudi.

Dr Yudi Rusfiana, pengamat politik dan pemerintahan IPDN (foto:istimewa)

Lalu bagaimana dengan paslon nomor 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan?

“Nomor 3 saya lihat sangat percaya diri. Dadang Supriatna yang punya pengalaman dari mulai kepala desa hingga anggota DPRD provinsi lebih matang. Penguasaan, kedalaman dan pemahaman terhadap visi misi cukup bagus. Tapi sayang visi misinya belum tereksplor secara maksimal,” kata dia.

Yudi menyebut secara keseluruhan visi misi dan rencana aksi yang disampaikan ketiga paslon sudah sangat bagus. Hanya saja, mereka belum mampu mengeksplor dan menjelaskan lebih jauh mengenai visi misi mereka sehingga masyarakat masih meraba-raba sehingga masih sulit untuk menentukan pilihan.

“Terkait pengungkapan rencana aksi, hanya nomor tiga yang muncul tadi. Nomor satu muncul juga sedikit, tapi lebih kelihatan pada retorika yang bicara,” ujar Yudi.(M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment