BandungKita.id, BANDUNG – Salah satu penyakit mematikan disejumlah wilayah saat musim hujan yakni Demam Berdarah, tak ter kecuali Kota Bandung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani Apip mengatakan seluruh kecamatan di Kota Bandung itu bersifat endemis dalam perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti alias penyebab DBD.
“Awal tahun 2019, tercatat sekitar 200 orang lebih terjangkit DBD di Kota Bandung. terutama kawasan padat seperti Coblong dan Buahbatu angkanya tingg, karena padat, tapi di Cinambo srdikit karena mayoritas wilauahnya pesawahan,” kata Rosye, di Balai Kota Bandung. Kamis (3/10/2019).
BACA JUGA :
Awal Musim Hujan di Jabar Mundur
Antisipasi Potensi Banjir, Pemkot Bandung Minta Warga Ikut Bersihkan Sungai
Rosye menyebut, berdasarkan catatan Dinkes, setiap bulan selalu ada pasien yang terjangkit DBD. Namun tidak seperti saat terjadinya musim hujan yang potensi penularannya meningkat.
“Artinya potensi penularan juga masih ada sepanjang tahun, tapi kalau musim hujan tempat berkembang biak jadi meningkat,” lanjut Rosye.
Selain bersifat endemis, kata dia, musim hujan di awal tahun itu juga berkontribusi dalam peningkatan pasien DBD. “Musim hujan menjadi kontribusi terjadinya peningkatan kasus di awal tahun yang kemarin,” kata dia.
Karenanya, Rosye mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang akan meningkat pada musim hujan.
“masyatakat bisa mengikuti program Dinkes yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Agar di setiap rumah, masyarakat bisa membrantas jentik nyamuk untuk mencegah DBD,” kata Rosye. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
Comment