BandungKita.id, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi tindakan Dinas Pendidikan Kota Bandung dengan menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 14 sekolah. Menyusul ditemukannya sejumlah siswa dan guru yang terpapar COVID-19.
Menurutnya, hal tersebut bagian dari upaya meminilasir klaster COVID-19 di lingkungan sekolah. Sehingga penanganan kasus tersebut bisa segera dilakukan.
“Jadi SOP-nya (standar operasional prosedur) pada saat ditemukan di sekolah memang harus ditutup,” ujarnya, Minggu (24/10/2021).
Setelah dihentikan, sambung Emil sapaan akrabnya, pihak sekolah bersama dengan Satgas COVID-19 melakukan tracing atau pelacakan terhadap teman sekelas dan gurunya. Meski berdasarkan intuisinya, besar kemungkinan mereka terpapar di sekitar lingkungan rumah.
“Feeling saya, bukan disekolah sih yah tapi dirumah atau di lingkungan masing-masing,” katanya.
BACA JUGA:
Waduh! PTM Terbatas 12 Sekolah di Kota Bandung Terpaksa Dihentikan, Karena Iniā¦
Waduh! Satu Sekolah di Kota Bandung Terpaksa Hentikan Sementara PTMT
Ia meminta pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan, dimulai dengan pengecekan terhadap siswa yang sudah divaksin atau belum. Pasalnya, vaksinasi COVID-19 merupakan syarat utama dilakukannya PTM terbatas.
“Mudah-mudahan sih dengan pola kewaspadaan ini makin hari kita makin tenang, bahwa mereka yang tatap muka itu terjaga melalui proses random sampling,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan pengetesan acak kepada sejumlah sekolah yang melaksanakan PTM terbatas. Hasilnya, puluhan siswa dan guru terpapar COVID-19. Bahkan, jumlah siswa dan guru yang terpapar COVID-19 berdasarkan hasil tes tersebut menyentuh lebih 50 orang.
Akibatnya, PTM terbatas di 14 sekolah terpaksa dihentikan sementara waktu. Mengingat, jika terdapat lebih lima persen jumlah siswa dan guru di suatu sekolah yang terpapar COVID-19 PTM terbatas harus dihentikan.(Faqih Rohman Syafei) ***
Comment