BandungKita.id, KAB BANDUNG – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Dedi Taufik meninjau lokasi bencana longsor atau pergeseran tanah di Pangalengan. Longsor terjadi sekitar pukul 23.00 WIB pada 19 April 2021, tepatnya di area PLTA Plengan Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, setelah turun hujan dengan intensitas tinggi di kawasan tersebut.
Longsoran tanah dengan tinggi sekitar 100 meter dan lebar kurang lebih 45 meter itu, merusak area jembatan dan gardu induk PLTA dan menimpa sebuah kendaraan roda 4. Namun tidak menimbulkan korban jiwa, karena unit PLN saat kejadian sedang tidak beroperasi.
PLTA Plengan bersumber dari Situ Cileunca bersama dengan 2 PLTA lainnya, yaitu Lamajan dan Cikalong. Ketiga PLTA itu memasok energi listrik untuk wilayah Bandung dan sekitarnya.
“Saat ini penanganan rescue dulu, evakuasi supaya lokasinya kondusif. Ke depan harus antisipasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Terutama saat menghadapi cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi,” ujar Pj. Bupati di sela peninjauan.
Dedi Taufik mengatakan, meskipun pembangkit listrik masih bisa berfungsi, namun kejadian serupa harus bisa diantisipasi ke depannya. Keberadaan obyek vital seperti PLTA, harus menjadi perhatian semua pihak.
“Mulai dari sumbernya, saluran dan lain sebagainya, termasuk bagaimana melakukan maintain atau rewarning ke depan harus sama-sama. Beberapa hari ke depan, kita akan rapat menyeluruh dengan provinsi dan Indonesia Power,” tutur Dedi.
BACA JUGA :
Pj Sekda Kabupaten Bandung Sebut Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Pelanggaran
Sah! RKPD Kabupaten Bandung 2022 Akomodir Visi Misi Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan
Kang DS Usulkan Ada Backhoe di Setiap Sektor Citarum Harumā£
Lokasi longsor di Desa Pulosari berbatasan dengan Desa Margamulya dan Lamajang. Oleh karenanya Dedi mengimbau warga sekitar Desa Pulosari, Lamajang dan Margamulya untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Dikhawatirkan adanya potensi banjir bandang yang bisa terjadi dampak dari longsoran itu,” katanya pula.
Supervisor Senior Humas Indonesia Power Agus Suryana mengatakan, longsor yang merusak akses jalan di kawasan itu tidak mengganggu operasional aliran listrik yang terkoneksi dengan sistem Jawa, Madura dan Bali (Jamali) itu. āJarak longsoran dengan obyek vital itu sekitar 300 meter. Operasional masih normal, tidak ada yang bermasalah,ā ucap Agus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Ahmad Djohara menguraikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan dan pihak Indonesia Power (IP).
Ia meminta warga sekitar maupun karyawan IP, untuk mewaspadai adanya longsor susulan, bila intensitas hujan kembali meninggi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak IP, kecamatan, juga aparat Desa Pulosari. Lumpur yang ada di permukaan jalan dan sekitarnya sudah dibersihkan. Sementara material longsoran tengah dibersihkan menggunakan alat berat. Untuk sementara kami akan memasang cerucuk bambu untuk menahan tanah longsoran. Kami mengimbau warga maupun karyawan untuk secepatnya melapor bila ada kejadian serupa,” tutur Ahmad Djohara.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : humas pemkab bandung
Comment