BandungKita.id, Bandung – Sebanyak 330 sekolah semua jenjang di Kota Bandung bakal menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 8 September 2021 mendatang. Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto.
Bambang mengatakan, sekolah yang akan menggelar PTM terbatas ini yang telah dinyatakan lolos verifikasi tahap 1 dan telah menjalankan masa uji coba dengan kapasitas 25 persen.
Sedangkan, untuk 1.692 sekolah lainnya baru akan mulai masa uji coba di minggu ketiga September 2021 setelah dinyatakan lolos verifikasi.
“Akan dilakukan verifikasi dulu pada 6-9 September 2021. Setelah diplenokan untuk penetapan sekolah yang lulus verifikasi, dan jika dinyatakan lolos maka bisa melakukan uji coba pada 13 September 2021,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (2/9/2021).
“Kapasitas di masa transisi 25-50 persen, untuk masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) 50-75 persen dan masa ‘new normal‘ 100 persen. Diperkirakan Januari 2022 akan masuk masa new normal jika kasus semakin landai,” tambah Bambang.
Ia menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus memantau secara ketat terhadap sekolah yang sudah menyatakan siap melaksanakan PTM terbatas dan juga selama PTM terbatas berlangsung.
BACA JUGA:
PTM di KBB Rencana Digelar Pekan Ketiga September 2021, Disdik: Kami Tengah Matangkan Teknisnya
PPKM Diperpanjang Hingga 6 September 2021, Pemerintah Sebut Penanganan Covid-19 Semakin Membaik
Oded Klaim PPKM Level 3 di Kota Bandung Mampu Tekan Kasus Covid-19
Di samping itu, penyelenggaraan belajar tatap muka terbatas di masa pandemi membutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah, pihak sekolah, siswa, maupun orang tua murid.
Terutama dalam memberikan edukasi dan informasi tentang persiapan pelaksanaan PTM.
Untuk itu, Ia mengimbau seluruh elemen di sekolah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan yang standar dengan baik dan ketat selama kegiatan PTM terbatas berlangsung.
“Dengan mengamankan alat dan perlengkapan prokesnya, menyiapkan desain kurikulumnya dan dengan menjaga kesehatan seluruh warganya,” pungkasnya. (Faqih Rohman Syafei/BandungKita.id) ***
Editor: Faqih Rohman Syafei
Comment