BandungaKita.id, BANDUNG – Aparat kepolisian dan TNI mengevakuasi lebih dari seratus granat mortir di rumah salah seorang warga, Gang Cinta Wangi, Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Rabu (6/3/2019) kemarin.
Dandim 0618 BS Letkol Inf Hery Subagyo mengatakan petugas gabungan melakukan pencarian secara manual serta bantuan alat berupa metal detector. Dua metode pencarian tersebut kata Hery, dikolaborasikan guna melakukan pencarian secara optimal dan memperkecil potensi bahaya. Terlebih, kondisi granat mortir yang tertimbun tanah, cukup riskan bila pencarian tidak hati-hati
“Mortir ini tertimbun tanah, mortir saling menempel, lengket karena karat, jadi harus hati-hati, kita enggak mau terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,” ungkap Komandan Distrik Militer 0618/BS, Kolonel Inf Hery Subagyo, dilokasi Rabu (6/3/2019).
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, lokasi tersebut dulunya merupakan aset Belanda. Lalu dibangun mess Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), dua puluh tahun kemudian dibeli oleh seorang pejuang kemerdekaan dan saat ini digunakan oleh putranya.
“Dulunya pada 1938 lahan ini dibangun rumah belanda, lalu tahun 1950 ini jadi mess milik PJKA, lalu di beli tahun 1970 oleh pejuang kemerdekaan yang bertugas di bidang logistik bernama Wibowo Murdoko, sampai sekarang lahan tersebut dipakai anaknya,” papar Hery.
Namun berdasarkan keterangan warga pemilik rumah tidak berupaya menimbun senjata di lokasi tersebut. “Sejauh informasi yang kami peroleh, tidak ada indikasi pernah menyimpan atau melakukan upaya penimbunan, tapi kita masih menjalani penelurusan tentang itu, tapi sejauh ini kondisi masih normal,” ungkap Henry.
Baca juga: Sebanyak 118 Mortir Peninggalan Belanda Tertanam di Dalam Rumah Warga di Dago Bandung
Kondisi mortir tersebut ditemukan dalam keadaan utuh dan sebagain mulai rapuh. Hery menduga mortir tersebut bekas amunisi perang dunia dua yang berlangsung pada 1940-an.
“Kita duga, sementara ini mengacu dari beberapa temuan di beberapa wilayah, yang tipenya sama, ini kemungkinan bekas peninggalan perang dunia ke 2,” lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, mortir tersebut diamankan di gudang penyimpanan milik Kodam Siliwangi, Banjaran, Kabupaten Bandung, sebelum dilakukan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan ukuran mortir.
“Dari ukurannya, itu caliber 80. kalau kita lihat bentuknya itu mortir model lama, dengan daya ledak kemungkinan radius 20 meter, namun belum pasti karena beda daya ledaknya produksi dulu dan sekarang,” pungkas Hery. (Tito Rohmatulloh/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment