BandungKita.id, KAB BANDUNG – Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) 2019 yang jatuh pada 22 Maret lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memberikan penghargaan kepada sejumlah Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM). Penghargaan tersebut dibagi ke dalam dua kategori yakni Sumur Dalam/Dangkal dan Sumber Mata Air.
Untuk kategori Sumur Dalam/Dangkal diberikan kepada Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu yang memiliki jumlah sumur resapan terbanyak (2.700 buah), Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuhkolot sebagai pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbaik dan Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu dengan pengelolaan kelembagaan, keuangan dan teknis terbaik.
Sementara kategori Sumber Mata Air diberikan kepada Desa Alamendah Kecamatan Rancabali dengan sumur resapan terbanyak (829 buah) dan Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan sebagai pengembangan SPAM terbaik.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Bandung Gun Gun Gunawan, mengapresiasi terselenggaranya acara itu.
BACA JUGA :
Luar Biasa! Camat dan Satpol PP Baleendah Selamatkan Ibu yang Tengah Hamil Besar dari Kepungan Banjir
Diterjang Banjir, Warga Baleendah Mulai Mengungsi
“Saya berharap penghargaan yang diberikan dapat memotivasi KPSPAM lainnya, untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat,” ucap Gun Gun saat membuka acara Peringatan Hari Air Sedunia Tingkat Kabupaten Bandung di Punceling PAS Camping Ground Kecamatan Rancabali, Kamis (4/4/2019).
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air. “Selain itu, masyarakat harus terlibat dalam menjaga infrastruktur dan kualitas air di wilayahnya. Dengan adanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, insya Allah kita semua dapat menjaga ketersediaan air untuk masa yang akan datang,” imbaunya.
Wabup menambahkan, bagi daerah yang belum memiliki sumber mata air dapat memanfaatkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). “Namun, bagi daerah yang belum terakomodir PDAM dan tidak memiliki sumber mata air, dapat memanfaatkan air baku yang ada di dalam tanah untuk membuat sumur dalam/dangkal,” tambah wabup.
BACA JUGA :
Ribuan Anggota Linmas Siap Amankan Pemilu di Kabupaten Bandung
Ikah dan Cerita Kampung Cisirung yang Bergetar
Ia berharap, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung terus mengevaluasi daerah-daerah yang rawan air bersih.
“Saya berharap dinas terkait terus mengevaluasi daerah mana saja yang sulit mendapatkan air baku, sehingga ke depannya daerah tersebut bisa dijangkau oleh PDAM atau dengan pipanisasi yang bisa diakses oleh masyarakat,” harapnya.
Sementara ketua penyelenggara Dede Badrul Munir menjelaskan, peringatan Hari Air Sedunia tersebut mengangkat tema Water for All, Leaving No One Behind (Air untuk Semua, Tidak Ada yang Tertinggal).
“Tema ini memiliki makna bahwa air merupakan hak bagi manusia dan tidak memandang suku, bangsa, agama serta derajat. Dengan adanya peringatan ini, kita mempunyai kepedulian kepada masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih,” tutur Dede.
Dirinya berharap melalui acara tersebut, sumber-sumber atau mata air yang ada di wilayah Kabupaten Bandung dapat terpelihara dengan baik. “Berdasarkan data, masih ada sekita 20% masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih, ini merupakan PR kita bersama,” imbuhnya.
Guna memelihara sumber mata air, pihaknya telah melakukan beberapa program. Antara lain program penanaman pohon di sekitar mata air diseluruh wilayah Distrik Pengembangan–sistem Penyediaan Air Minum (DP-SPAM), khususnya yang menggunakan mata air dari kehutanan.
“Selain itu, pembuatan LRB (Lubang Resapan Biopori) yang berfungsi menabung air untuk cadangan di musim kemarau,” kata dia. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : humas pemkab bandung
Comment