Jelang Ramadan, Harga Bawang dan Daging Ayam Naik

BandungKita.id, SOREANG – Menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah komoditi di Pasar Tradisional Sayati, Kabupaten Bandung, mengalami kenaikan. Jenis barang yang mengalami lonjakan harga cukup signifikan adalah bawang merah, bawang putih dan daging ayam.

Salah satu pedagang di pasar Sayati, Edi Sujana mengatakan harga bawang putih kini telah mencapai angka Rp.48.000 per Kg. Sedangkan harga bawang merah Rp. 47.000 per Kg.

“Ya sudah satu minggu ini harga bawang tak turun-turun. Sudah harga naik, barangnya makin langka,” katanya saat ditemui BandungKita.id, Senin (22/4/2019).

Edi menjelaskan, harga normal bawang putih dan bawang merah Rp.22.000 -Rp.24.000 per Kg. Jadi saat ini kenaikannya hampir 50 persen. Kondisi tersebut membuat para pedagang urung untuk menjual bawang. Mereka meyakini, tidak menjual bawang, bisa menurunkan harga komoditi itu dengan sendirinya.

“Harga mahal, barang langka. Ya sudah saya memilih untuk tak menjual bawang. Nanti juga biasanya turun sendiri,” jelasnya.

BACA JUGA:

Suara Capres 01 Bertambah 500, Capres 02 Berkurang 200 Suara di Baleendah Kabupaten Bandung : KPU Salah Input Data Lagi?

 

 

Selain bawang, harga daging ayam di pasar Sayati juga mengalami peningkatan. Jika biasanya harga daging ayam Rp.31.000 per Kg, saat ini harganya mencapai Rp.36.000 per Kg.

“Iya harga ayam naik lagi sejak 5 hari yang lalu. Ini kan mau bulan puasa, kemungkinan bakal terus naik. Angka Rp.36.000 per Kg bisa jadi belum final,” kata salah satu pedagang daging ayam di pasar Sayati, Iwan (36).

Iwan menjelaskan, kenaikan harga daging ayam memang tidak mengganggu pasokan kebutuhan yang biasa ia jual, karena daging ayam di pasaran masih stabil stoknya.

Namun, lanjut Iwan, kenaikan harga daging berimbas pada turunnya laba yang biasa ia dapat. Dari 100 Kg daging ayam yang Iwan jual, keuntungannya turun mencapai 50 persen.

“Kenaikan harga memang tak mengganggu pasokan, karena dagingnya enggak jadi langka. Tapi hal ini berpengaruh pada keuntungan,” pungkasnya. (Restu Sauqi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment