BandungKita.id, BANDUNG – Sebuah truk dengan nomor polisi D 91223 VD mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tugu, RT 01 RW 06 Desa Mekarluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Mobil bermuatan pasir tersebut terguling sebelah kiri dan masuk jurang lantaran terlalu menepi. Juga konstruksi jalan yang buruk dan tanpa pembatas menyebabkan jalan longsor hingga akhirnya truk terguling-guling menimpa ladang kol milik warga.
Berdasarkan pantauan di lokasi, mobil tersebut diduga menepi ke sebelah kiri lantaran di sebelah kanan sedang dilakukan perbaikan kirmir.
Berdasarkan pengakuan warga sekitar, Ida (48) peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (26/4/201) sekitar pukul 03.00 dini hari dan baru diketahui warga sekira pukul 05.30 pagi saat warga akan beraktifitas.
“Tadi sekira pukul 08.30 juga sudah ada petugas yang memantau namun belum diketahui kapan akan dilakukan evakuasi,” kata Ida.
Atas kejadian tersebut, hingga pukul 12.40 WIB tampak warga yang melintasi jalur tersebut juga berhenti untuk ke menyaksikan posisi mobil truk yang terguling dengan jarak cukup jauh, sekitar 20 meter dari tepi jalan.
BACA JUGA:
Sekda: Jaga Produksi, Distribusi dan Konsumsi Pangan di Kabupaten Bandung
Harga Daging Ayam Naik, Dadang Naser: Jangan Tergantung Pada Protein Hewani dari Ayam
“Berdasarkan informasi memang tidak ada korban jiwa namun mobil tersebut berisi 2 orang, satu sebagai pengemudi dan satu sebagai kondektur dikabarkan juga kondektur masih bisa berjalan namun sopir mengalami luka dan dibawa ke tukang urut,” kata Ida.
Sementara itu, warga lainnya Ade Apoy (57) menuturkan kondisi jalan yang tidak ada pembatas tersebut memang terjadi sejak lama termasuk juga kerusakan kondisi jala yang terjadi bahkan belum ada perbaikan sejak tahun 1988.
“Dan memang jalan ini adalah jalan utama jalur Tugu yang cukup ramai ya, tapi tidak ada pembatas jalan sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kejadian serupa,” kata Ade.
Pihaknya berharap agar pemerintah Kabupaten Bandung bisa segera melakukan perbaikan baik dari sisi kontur jalan maupun infrastruktur pendukung lainnya seperti pembatas jalan. Meski begitu Ade juga menduga ada kemungkinan sopir mengalami ngantuk.
Namun, keinginan yang sama juga disampaikan Toha (66), dia ingin dilakukan segera adanya pembangunan pembatas jalan mengingat jalan tersebut cukup ramai dilalui warga desa Mekar saluyu.
“Ya memang ini harus segera dilakukan pembangunan kalau misalkan ada mobil dari kedua arah juga biasanya menepi dan masuk ke halaman warga, juga untuk keamanan kan itu (tanpa pembatas jalan) cukup berbahaya,” kata Toha. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment