Mang Oded Bertekad Adil Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19 di Kota Bandung

BandungKita.id, BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial akan berusaha adil kepada warga yang terdampak Covid-19. Apalagi mulai 22 April mendatang, Kota Bandung akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua pekan atau 14 hari.

Jelang pelaksanaan PSBB, Oded, mengaku tengah fokus pada distribusi jaring pengamanan sosial (JPS) untuk warga miskin dan rawan miskin akibat wabah Covid-19 ini. Ia ingin agar PSBB ini berlangsung efektif dengan tetap memperhatikan kesejahteraan warganya.

Ia sudah mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak wabah Covid-19 di luar bantuan dari Presiden RI dan Provinsi Jawa Barat. Dana tersebut diperoleh dari pergeseran APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2020.

“Kota Bandung sudah menggeser (anggaran), terutama program-program besar kita ‘cut’. Kita geser dulu ke Covid-19 ini,” jelas Oded di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (18/4/2020).

Dana APBD ini diperuntukkan terutama untuk warga desil 1, desil 2, desil 3, dan desil 4, yakni empat kategori warga termiskin. Bantuan pemerintah daerah akan menggenapi bantuan dari pusat dan provinsi sehingga bisa merata dan seimbang.

“Dari program PKH (Program Keluarga Harapan) itu sudah mendapatkan Rp 450.000. Dari sembakonya Rp 200.000, dari PKH-nya Rp250.000. Kemudian ditambah oleh APBD Kota Bandung Rp 50.000, jadi jumlahnya Rp500.000,” ungkapnya.

BACA JUGA :

Waduh! Setelah PvJ Mal, Pemkot Bandung Tutup Paksa Metro Indah Mall : Ini Alasannya

Pernah Dinyatakan Positif, Wakil Wali Kota Bandung Minta Jangan Ada Stigma bagi Penderita Covid-19

Oded : Kota Bandung Akan Laksanakan PSBB Mulai Rabu Pekan Depan

Mang Oded Apresiasi Puskesmas Garuda yang Siapkan Fasilitas Ruangan Khusus Kasus Covid-19

“Kalau Desil 1, 2, 3, dan 4 non PKH, mereka yang hanya mendapatkan sembako Rp200.000 itu akan ditambah oleh APBD Kota Bandung Rp300.000 supaya menjadi Rp500.000 juga. Supaya adil,” imbuhnya.

Namun saat ini Oded mengaku masih menunggu menunggu Peraturan Gubernur Jawa Barat untuk menggenapi dasar hukum Peraturan Wali Kota Bandung tentang PSBB.

“Kita tinggal tunggu Pergub yang mungkin besok atau lusa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Bandung Sehat sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded menambahkan, segmen warga rawan miskin lainnya akan dibantu oleh paket sembako non-APBD yang saat ini tengah dihimpun oleh Forum Bandung Sehat. Hingga saat ini, ada 25.000 paket sembako yang sudah terkumpul dari bantuan CSR dan donasi.

“Kita melihat di Kota Bandung ini perhatiannya tidak hanya kepada desil 1, 2, 3, dan 4. Kita juga punya panti-panti, kurang lebih ada 73 panti, baik jompo, anak terlantar, yatim, yatim piatu. Ini tentu saja harus kita amankan,” jelas Siti.

Selain itu, segmen-segmen masyarakat seperti keluarga disabilitas, pelaku UMKM yang usahanya terkendala karena Covid-19, hingga para guru mengaji yang merupakan kepala keluarga.

“Ada juga yang lain-lain, misalnya keluarga disabilitas, yang sebelumnya mereka sangat survive, tetapi mereka tidak masuk di desil 1, 2, 3, 4, dan tidak masuk kriteria yang Banprov. Dinsos sedang menunggu data berapa yang di-‘cover’ oleh provinsi, baru di luar itu akan di-‘cover’ oleh Pemkot. Bantuan yang di Pendopo ini adalah mendukung untuk menggenapi yang tidak terlindungi oleh bantuan APBD,” bebernya. (*)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment