BandungKita.id, Bandung – Angka kematian pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung meningkat dua kali lipat. RSHS mencatatkan peningkatan ini terjadi pasca lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSHS Bandung, Irayanti mengatakan, secara nasional rata-rata angka kematian meningkat termasuk yang terjadi di RSHS. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kasus aktif Covid-19.
“Karena kita tahu bahwa RSHS adalah rujukan bagi pasien-pasien yang kondisi merah dan kritis. Inilah yang menyebabkan peningkatan kematian ini,” katanya, Jumat 9 Juli 2021.
Dia menerangkan pasien-pasien yang menjalani perawatan di RSHS didominasi oleh usia dewasa, karena di rentang usia tersebut kemungkinan terpapar lantaran masih banyak melakukan aktivitas di luar rumah.
BACA JUGA:
200 Nakes RSHS Positif Covid-19, Jumlahnya Meningkat Sejak Mei
Dinkes Kota Bandung Klaim Keterisian BOR Turun
Pemkot Bandung Sediakan 132 Tempat Isoman Bagi Pasien Covid-19
Selain itu, pasien anak-anak yang dirawat jumlahnya lebih sedikit. Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menurukan tingkat kewaspadaan karena Covid-19 bisa menyerang siapa saja.
“Kalau kondisi yang dirawat itu, kami melihat memang ada anak-anak dan kemudian juga ada dewasa muda, itu paling banyak dewasa muda,”ucapnya.
Sementara itu, diungkapkan Irayanti banyaknya pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSHS mengakibatkan stok obat-obatan mulai menipis. Untuk mengatasinya, RSHS telah mengajukan perminataan penambahan obat-obatan ke Kementerian Kesehatan.
“Untuk APD mudah-mudahan masih tersedia, cuman ada beberapa item yang kita kritis.Yang tidak ada adalah actemra itu kita lagi mintakan juga ke Dirjen Farmakes. Kalau yang lain masih tersedia, mudah-mudahan satu bulan ke depan masih tersedia,” pungkasnya. (Faqih Rohman Syafei/BandungKita.id)***
Comment